DIAGRAMKOTA.COM – Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Surabaya, H.M. Ali Affandi L.N.M., didampingi sejumlah pengurus, melakukan kunjungan ke kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kota Surabaya pada Minggu (23/6/2024) petang.
Rombongan disambut langsung oleh Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, Adi Sutarwijono, beserta jajaran pengurus DPC. Pertemuan ini membahas berbagai isu dan potensi ekonomi kota Surabaya yang dapat dikembangkan lebih lanjut.
Mas Andi, sapaan akrab H. M. Ali Affandi L.N.M., menekankan pentingnya kolaborasi antara PDI Perjuangan sebagai partai dengan jumlah kursi legislatif terbanyak di Surabaya dan para pengusaha. “Kami di sini berharap ke depan ada kolaborasi antara pembuat kebijakan dengan pengusaha,” ungkapnya.
Dalam pertemuan tersebut, Kadin Surabaya mengusulkan tiga program utama yang dapat dikolaborasikan dengan PDI Perjuangan. Program pertama adalah pengembangan UMKM, yang menjadi fokus utama setelah masa pemulihan pasca-pandemi COVID-19. “Pasca-COVID kemarin melakukan recovery UMKM sangat susah, sehingga ketika ada kolaborasi dengan pemangku kepentingan akan lebih mudah menyelesaikan bersama-sama,” jelas Mas Andi.
Program kedua adalah peningkatan investasi daerah. Kadin Surabaya berharap dengan masukan dari PDI Perjuangan, mereka dapat lebih selektif dalam mencari dan memilih investor yang sesuai dengan kepentingan Surabaya. “Kadin berharap ada masukan dari PDI P, harapannya seperti apa, sehingga Kadin bisa mentransformasikan dalam mencari dan bisa memilih investor,” tambahnya.
Program ketiga adalah pengembangan kewirausahaan untuk pemuda. Mengingat banyaknya kader PDIP di Surabaya dan tantangan bonus demografi, Mas Andi menekankan pentingnya program yang tepat sasaran untuk pemuda. “Harapan kami ke depan, ada program yang tepat sasaran untuk pemuda. Kadin siap mengadvokasi dan melatih. Kami ingin bekerja lebih dekat dengan grass root yang dimiliki partai, utamanya partai terbesar di Surabaya,” ungkapnya.
Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya, Adi Sutarwijono, menyambut baik keinginan tersebut dan menyatakan kesiapannya untuk menerima masukan dari Kadin guna pengembangan kota Surabaya ke depan. “Membangun kota Surabaya yang sangat majemuk tidak bisa sendirian, harus melibatkan seluruh stakeholder,” tegas Cak Awi, sapaan akrab Adi Sutarwijono.
Ia juga menyoroti pentingnya penekanan angka pengangguran, terutama di kalangan lulusan SMK. Cak Awi menjelaskan bahwa Surabaya berkomitmen penuh untuk menekan angka pengangguran dan telah melakukan koordinasi dengan Pemkot Surabaya untuk mendukung lulusan SMK. “Mulai era sekarang, bursa kerja kita dorong di level kecamatan dan kelurahan. Ini untuk menyiasati jika anggaran untuk advokasi mereka itu terhambat,” tambahnya.
Selain itu, Cak Awi mencatat bahwa banyak pemuda yang kini terjun menjadi wirausaha atau UMKM, melihat ini sebagai peluang besar untuk mengembangkan bakat kewirausahaan mereka. “Sekarang UMKM dijalankan anak muda. Jika anggaran dialokasikan untuk pendampingan bagi UMKM, ini lebih konkret,” ujarnya.
Untuk mengatasi berbagai kendala, ia berharap ada pertemuan lanjutan yang melibatkan Pemkot, Kadin, dan seluruh perwakilan partai. “Berharap ada forum ekonomi yang mempertemukan seluruh stakeholder yang digagas Kadin Surabaya. Karena membangun Surabaya tidak bisa sendirian,” pungkas Cak Awi. (dk/nw)