Direktur CDEP: Meneladani Pengorbanan Nabi Ibrahim untuk Indonesia Maju

KOLOM757 Dilihat

DIAGRAMKOTA.COM – Bulan Dzulhijjah adalah bulan yang istimewa bagi umat Muslim di seluruh dunia, terutama karena menjadi bulan pelaksanaan Haji. Moh. Badaruddin, Direktur CDEP, menyatakan bahwa bulan ini penuh dengan ampunan dari Allah SWT, khususnya pada 10 hari pertama Dzulhijjah yang membawa banyak keistimewaan bagi umat Muslim.

“Saya mengucapkan selamat Hari Raya Idul Adha 1445 H/2024 M, mohon maaf lahir dan batin,” ujar Cak Badaruddin, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPW Perindo Jatim.

Idul Adha tahun ini jatuh pada 17 Juni 2024, yang juga merupakan puncak ibadah haji di Mekkah.

Cak Badar menyoroti bahwa Idul Adha memperingati peristiwa besar yang dialami oleh Nabi Ibrahim AS dan putranya, Nabi Ismail AS. Nabi Ibrahim menerima perintah dari Allah SWT melalui mimpi untuk menyembelih putranya, dan meskipun menghadapi godaan dari Iblis, Nabi Ibrahim, Nabi Ismail, dan ibunya tetap setia dan taat kepada perintah tersebut.

“Pelajaran yang bisa kita ambil dari peristiwa tersebut adalah kesetiaan, pengorbanan, dan ketaqwaan kepada Allah SWT, Sang Maha Pencipta,” tutur Badaruddin, yang juga merupakan dosen di Institut Kesehatan dan Bisnis Surabaya (IKBIS).

Menurutnya, jika para pemimpin bangsa ini, mulai dari presiden, gubernur, walikota, hingga bupati, mengambil hikmah dari peristiwa Idul Adha, maka Indonesia akan menjadi makmur dan sejahtera. “Tindakan sewenang-wenang, perilaku koruptif, dan penyalahgunaan kekuasaan tidak akan terjadi. Mereka bahkan bisa membuat kebijakan yang pro rakyat demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat,” kata Cak Badar.

Bangsa ini, lanjutnya, harus banyak belajar dari sejarah kenabian dan kerasulan para pemimpin agung jika ingin mewujudkan tujuan berbangsa dan bernegara sesuai dengan Pembukaan UUD 1945. “Bangsa ini harus banyak belajar dari peristiwa sejarah kenabian dan kerasulan dari para pemimpin agung jika bangsa ini ingin mewujudkan tujuan berbangsa dan bernegara sesuai dengan pembukaan UUD 1945,” pungkas Badaruddin. (dk/nw)

Share and Enjoy !

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *