1100 Aset Tak Terpakai di Surabaya Akan Disertifikasi Tahun 2024

DAERAH1137 Dilihat

DIAGRAMKOTA.COMPemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menargetkan sertifikasi sekitar 1100 aset idle (aset yang tidak digunakan) pada tahun 2024. Rencana ini bertujuan untuk memanfaatkan aset-aset tersebut sebagai destinasi wisata baru dan program Padat Karya.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan bahwa banyak aset milik Pemkot yang tidak terpakai selama ini, sehingga tidak memberikan dampak positif bagi kesejahteraan warga. Ia mencontohkan beberapa aset yang saat ini sedang dibangun, seperti di Jambangan yang digunakan sebagai wisata Kolam Renang dan Bozem, serta di Nambangan yang akan dijadikan Wisata Rakyat. Selain itu, lahan di kawasan Sememi dan Made juga direncanakan sebagai sarana Wisata Rakyat.

“Jadi kita tata lagi lah, banyak tempat. Karena kan semuanya ini adalah aset pemerintah yang selama ini tidak terpakai, aset pemerintah yang terbengkalai ini lah yang saya manfaatkan kembali untuk masyarakat,” kata Wali Kota Eri pada Senin (3/6/2024).

Baca Juga :  Bhabinkamtibmas Sukorejo Turun ke Lahan, Dukung Ketahanan Pangan Warga

Dengan adanya sarana wisata tersebut, warga di wilayah Surabaya Selatan, Timur, Barat, dan Utara tidak perlu pergi jauh untuk mengunjungi tempat wisata. Setelah sarana wisata ini terwujud, perputaran roda perekonomian di masing-masing wilayah diharapkan akan semakin baik.

“Kalau tempat itu sudah menjadi seperti ini (sarana wisata) nanti orang-orang, UMKM itu bisa banyak yang berjualan di sini. Jadi menggerakkan lagi ekonominya,” ujarnya.

Cak Eri, sapaan akrab Wali Kota Surabaya, juga menyebut bahwa dalam waktu dekat Pemkot sedang menggarap wisata Kota Lama. Selain itu, beberapa aset milik Pemkot akan digunakan sebagai tempat Padat Karya, Gedung Serba Guna, dan lapangan bulu tangkis di kawasan Klakahrejo, Kecamatan Benowo. “Insyaallah, semoga di Juni 2024 juga sudah bisa selesai semuanya. Kemarin kita sudah mengecek di sana juga,” terangnya.

Baca Juga :  Bhabinkamtibmas Sukorejo Turun ke Lahan, Dukung Ketahanan Pangan Warga

Sementara itu, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Surabaya, Wiwiek Widayati, mengatakan bahwa Pemkot menargetkan sekitar 1100 aset untuk disertifikasi pada tahun 2024. Ia menjelaskan bahwa proses sertifikasi aset saat ini sedang dalam tahap pengecekan awal, mulai dari administrasi hingga yuridisnya.

“Artinya begini, 1100 itu masih kita usahakan ya, jadi di situ kan memang proses sertifikasi harus clear and clean. Jadi kita nanti masih dalam proses tahap awal, kita lihat apakah secara administrasi, yuridis, dan dokumennya itu clear, baru kita lakukan proses selanjutnya,” pungkasnya. (dk/nw)

Share and Enjoy !

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *