Pengambilan Air Berkah Waisak: Pemahaman dan Makna Esensi Air dalam Konteks Spiritual

DAERAH963 Dilihat

Diagram Kota Temanggung – Pengambilan air berkah Waisak adalah ritual penting dalam tradisi Buddha yang dilakukan setiap tahun untuk merayakan kejadian-kejadian penting dalam kehidupan Sang Buddha.

Dalam hal ini, air melambangkan jernihan pikiran, kerendahan hati, dan suatu pemahaman yang mendalam tentang kehidupan.

Direktur Urusan dan Pendidikan Agama Buddha Kementerian Agama (Kemenag) RI Nyoman Suriadarma menyampaikan bahwa air suci yang diambil pada pengambilan air berkah Waisak melambangkan jernihan pikiran dan kerendahan hati.

“Air itu mengalir mengikuti jalan dan lembah,” kata Nyoman Suriadarma, menekankan pentingnya kerendahan hati dalam kehidupan sehari-hari dikutip diagramkota.com, Rabu (22/5/2024).

Ketua Panitia Penyelenggara Pengambilan Air Berkah dalam rangka Waisak Nasional 2568 BE /2024 Tanto Harsono juga menekankan pentingnya perayaan Hari Tri Suci Waisak untuk memperingati tiga kejadian besar dalam kehidupan Buddha.

Baca Juga :  Forwas dan Mahasiswa Unusida Bahas Solusi Sampah di Sidoarjo

“Tema perayaan tahun ini adalah meningkatkan kesadaran yang diajarkan oleh Sang Buddha, termasuk menghindari keserakahan duniawi, kebodohan, kemarahan, dan kebencian,” kata Tanto Harsono.

Ritual pengambilan air berkah Waisak di Umbul Jumprit merupakan bagian dari upaya untuk memperkuat pemahaman spiritual umat Buddha tentang esensi air sebagai simbol jernihan pikiran dan kerendahan hati.

“Kemarin kami mengambil api abadi di Mrapen, Kabupaten Grobogan, dan hari ini tiba saatnya pengambilan air suci di Umbul Jumprit, Kabupaten Temanggung, dan besok siang akan bersama-sama melakukan kirab dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur,” katanya.

Pengambilan air suci tidak hanya merupakan tindakan ritual tetapi juga sebuah refleksi atas nilai-nilai spiritual yang diajarkan oleh Sang Buddha.

Baca Juga :  Rembuk Stunting di Desa Sendang: Komitmen Bersama Wujudkan Generasi Sehat

“Pengambilan air berkah Waisak menjadi lebih dari sekadar ritual, itu adalah sebuah upaya untuk memperkuat pemahaman spiritual umat Buddha tentang esensi air sebagai simbol jernihan pikiran dan kerendahan hati,” pungkasnya. (dk/aden)

Share and Enjoy !

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *