Memuliakan Laut dan Air sebagai Sumber Kehidupan Menurut Penjabat Gubernur Bali

DAERAH604 Dilihat

Diagram Kota Denpasar – Penjabat Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya, menekankan pentingnya memuliakan laut dan air sebagai sumber kehidupan manusia. Jal utu disampaikan pada acara Segara Kerthi yang membuka World Water Forum Ke-10 di Pantai Serangan, Denpasar.

“Air harus dirawat, disucikan dan dimuliakan baik secara sekala atau nyata dan niskala atau spiritual,” kata Penjabat Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya di sela upacara Segara Kerthi yang mengawali World Water Forum Ke-10 di Pantai Serangan, Denpasar, Sabtu, (18/5/2024).

Menurut Sang Made Mahendra Jaya, inisiasi Segara Kerthi oleh Pemerintah Provinsi Bali bertujuan untuk mengenalkan tradisi dan kearifan lokal masyarakat Bali kepada dunia internasional tentang peranan penting air dalam menjaga keberlanjutan hidup.

Baca Juga :  Menguasai Strategi Pajak untuk Pengacara dan Konsultan: AHBI dan Perjakin Siap Membekali

Tradisi ini merupakan bentuk pemuliaan alam semesta khususnya laut beserta isinya (Sarwa Prani), sejalan dengan keyakinan masyarakat Bali bahwa laut adalah muara dari segala kehidupan serta pencipta peradaban.

“Laut dan air adalah habitat terbesar, beraneka ragam jenis satwa dimanfaatkan manusia sebagai sumber kehidupan,” katanya.

Sang Made Mahendra Jaya menegaskan bahwa upaya merawat dan melindungi laut dan air tidak hanya dilakukan secara fisik namun juga melalui aspek spiritual atau niskala.

Ritual pemujaan kepada Tuhan menjadi bagian integral dari usaha menjaga harmoni antara manusia dan alam. Dalam rangka tersebut, pelepasan 1.000 ekor tukik, 1.000 ekor burung, serta penyu dilakukan oleh para delegasi sebagai simbol komitmen terhadap perlindungan lingkungan.

Baca Juga :  Forwas dan Mahasiswa Unusida Bahas Solusi Sampah di Sidoarjo

Selain dihadiri para delegasi, upacara itu juga dihadiri Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.

Kemudian, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas, Penjabat Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya, serta sejumlah bupati/wali kota di Bali.

World Water Forum merupakan forum internasional yang melibatkan sejumlah pemangku kepentingan di sektor sumber daya air, mulai dari pemerintah, parlemen, pemimpin politik, lembaga multilateral, politisi, akademisi, masyarakat sipil, pelaku usaha, dan lain sebagainya.

WWF Ke-10 mengusung sub-tema utama yakni ketahanan dan kesejahteraan air, air untuk manusia dan alam, pengurangan dan pengelolaan risiko bencana, tata kelola, kerja sama, dan hidro-diplomasi, pembiayaan air berkelanjutan, dan pengetahuan dan inovasi.

Baca Juga :  Respons Cepat! Perumda Delta Tirta Salurkan 15.000 Liter Air Bersih untuk Warga Terdampak Banjir di Candi

Untuk WWF Ke-10 di Bali tema besar yang dibahas yakni air untuk kesejahteraan bersama yang berlangsung pada 18-25 Mei 2024. (dk/niluh ishanori)

Share and Enjoy !

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *