Buddha Mengajarkan Cinta Kasih Nilai-Nilai Saraniya Dhamma Sutta dalam Mewujudkan Kedamaian dan Kerukunan Beragama

NASIONAL760 Dilihat

Diagram Kota Jakarta – Pemuka agama Buddha Bhante Dhammavuddho menyatakan bahwa Sang Buddha mengajarkan umatnya untuk selalu menjaga kedamaian dan kerukunan beragama lewat Saraniya Dhamma sutta yang mengandung enam nilai kehidupan.

“Ajaran ini bertujuan untuk merekatkan hubungan interaktif daripada agama ini. Kita tetap mengajarkan pada umat bahwa kita harus senantiasa berbuat baik kepada sesama,” kata Bhante Dhammavuddho di Jakarta, Kamis (23/5/2024).

Bhante menuturkan bahwa Sang Buddha selalu mengajarkan umatnya untuk memberikan cinta kasih tanpa dasar pada sesama sebagai rangka mewujudkan kerukunan dan kedamaian.

Dalam ajaran Saraniya Dhamma Sutta, hal pertama yang ditekankan adalah menyebarkan cinta kasih melalui perbuatan (Mettakaya Kamma). Bhante menjelaskan bahwa dengan melakukan perbuatan baik kepada sesama, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih harmonis dan damai.

Baca Juga :  Kontroversi HGB di Laut Desa Segoro Tambak, Sidoarjo: Siapa Pemiliknya?

Selanjutnya, Bhante menekankan pentingnya menyebarkan cinta kasih melalui ucapan (Mettavaci Kamma). Ia menekankan bahwa setiap ucapan yang disampaikan oleh umat tidak boleh mencela atau menyakiti perasaan sesama baik di depan maupun di belakang orang yang bersangkutan. Dengan demikian, kita dapat membangun hubungan yang lebih baik dengan orang lain dan mewujudkan kerukunan antarumat beragama.

Bhante juga menekankan pentingnya menyebarkan cinta kasih dari pikiran (Mettamano Kamma). Ia menjelaskan bahwa dengan memiliki pikiran positif dan penuh cinta kasih terhadap sesama, kita dapat menciptakan dunia yang lebih harmonis dan damai.

Bhante melanjutkan nilai selanjutnya adalah menjalankan kehidupan yang bermoral (Silaamannata), yang artinya setiap umat tidak diperbolehkan untuk saling mencela dan menghindari perbuatan-perbuatan tidak baik seperti ingin orang lain menderita atau membunuh hingga melanggengkan korupsi demi kebahagiaan pribadi.

Baca Juga :  Kontroversi HGB di Laut Desa Segoro Tambak, Sidoarjo: Siapa Pemiliknya?

Terakhir, Bhante menjelaskan Buddha mengajarkan bahwa kehidupan harus dilandaskan dengan pedoman pandangan akan kebenaran yang sama (Ditthisamannata).

“Jadi yang patut kita sadari sebagai manusia adalah bahwa kehidupan ini adalah kita sebagai manusia memiliki sifat keserakahan, kita punya kebencian, kita juga menyadari bahwa kita punya kebodohan. Tiga hal ini adalah hal yang membuat kita sering suffering atau menderita,” sambungnya.

Dalam rangka merayakan Hari Tri Suci Waisak 2568 BE yang bertemakan “Untuk Hidup Bahagia sebagai Makhluk dan Manusia, Marilah Kita Meningkatkan Kesadaran yang diajarkan oleh Sang Buddha, Hindarilah Keserakahan Duniawi, Kebodohan, Kemarahan, dan Kebencian”.

Umat Buddha juga akan menggelar acara bakti sosial di sekitar Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah dan mengajak masyarakat untuk berbagi pada kelompok yang membutuhkan.

Baca Juga :  Kontroversi HGB di Laut Desa Segoro Tambak, Sidoarjo: Siapa Pemiliknya?

“Kegiatan Waisak tahun ini kita ada bakti sosial, sekitar 8.000 orang dan itu bukan kita yang memilih, tetapi semua umat yang berada di daerah Borobudur yang beragama Buddha maupun tidak tentunya kita akan bantu seperti itu,” pungkas Bhante Dhammavuddho. (dk/ria)

Share and Enjoy !

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *