Diagram Kota Jakarta – Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, menjamin stabilitas harga bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia meskipun terjadi serangan Iran ke Israel yang dikhawatirkan akan memicu kenaikan harga minyak mentah dunia.
Riva menegaskan komitmen perusahaannya untuk menjaga pasokan BBM nasional dalam kondisi aman dan memastikan harga BBM domestik tetap stabil tanpa berdampak pada inflasi dan daya beli masyarakat.
“Pertamina telah mengambil kebijakan menahan tarif BBM meskipun biaya produksi mengalami peningkatan seiring naiknya harga minyak mentah dunia, sesuai arahan pemerintah untuk menahan harga BBM hingga paruh pertama 2024,” kata Riva, Senin (15/4/2024).
Riva juga menyatakan dukungan perusahaannya terhadap upaya pemerintah dalam menjaga perekonomian nasional lebih stabil dan kondusif.
Selain itu, Riva menjamin kestabilan stok BBM, terutama menjelang Hari Raya Idul Fitri 2024, dengan memastikan pasokan BBM tersedia jauh lebih tinggi untuk mengantisipasi lonjakan permintaan selama arus mudik maupun arus balik Lebaran 2024.
Penambahan stok selama masa Satgas RAFI telah disiapkan sejak Satgas Natal dan Tahun Baru untuk memastikan kebutuhan nasional terpenuhi dengan baik.
Di sisi lain, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Tutuka Ariadji, mengakui potensi harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) mencapai angka 100 dolar AS per barel sebagai dampak dari konflik antara Iran dan Israel.
Sebelum konflik pecah, harga minyak mentah sudah meningkat 5 dolar AS. Meskipun demikian, Riva dan Tutuka menegaskan komitmen mereka untuk menjaga stabilitas harga BBM di Indonesia di tengah ketidakpastian pasar minyak dunia akibat konflik geopolitik. (dk/ria)