Dampak Kenaikan Harga Komoditas Terhadap Inflasi di Kota Madiun

DAERAH, EKONOMI1441 Dilihat

Diagram Kota MadiunKenaikan harga sejumlah komoditas di Kota Madiun pada Februari 2024 telah menyebabkan inflasi. Salah satu komoditas yang mengalami inflasi adalah beras, dengan tingkat inflasi sebesar 9,58 persen dan andil sebesar 0,43 persen.

Namun, tidak hanya beras yang mengalami kenaikan harga, tetapi juga telur ayam ras, daging ayam ras, tarif parkir, cabai merah, dan minyak goreng.

Menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Madiun, Abdul Azis, sejumlah komoditas bahan pangan tersebut perlu diwaspadai menjelang bulan Ramadhan agar harga tidak terus-menerus naik.

“Beberapa komoditas yang berpotensi memberikan andil inflasi pada bulan Ramadhan umumnya adalah daging ayam ras, minyak goreng, telur ayam ras, dan bawang putih,” kata Abdul Azis, Minggu (3/3/2024).

Baca Juga :  Massa Pendemo Gerakan Sidoarjo Bersih Disambut Baik oleh Pemkab Sidoarjo

Meskipun beberapa komoditas mengalami kenaikan harga, ada juga komoditas lain yang berhasil menekan inflasi. Harga bawang merah, cabai rawit, tomat, dan aneka buah-buahan mengalami penurunan.

Menurut Azis, inflasi Kota Madiun pada Februari 2024 mencapai 0,59 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan inflasi Jawa Timur sebesar 0,49 persen dan inflasi nasional sebesar 0,37 persen.

Selain itu, Abdul Azis juga menhelaskan untuk inflasi Kota Madiun juga lebih tinggi dibandingkan inflasi bulan Januari yang hanya sebesar 0,16 persen.

Dalam hal inflasi di Jawa Timur, beberapa daerah juga mengalami kenaikan inflasi yang signifikan. Sumenep memiliki tingkat inflasi tertinggi sebesar 0,7 persen, diikuti oleh Gresik dengan 0,62 persen, dan Tulungagung dengan 0,6 persen.

Baca Juga :  Bhabinkamtibmas Sukorejo Turun ke Lahan, Dukung Ketahanan Pangan Warga

Sementara Kota Madiun berada di peringkat keempat dengan tingkat inflasi sebesar 0,59 persen, diikuti oleh Kediri dengan 0,54 persen, dan Banyuwangi dengan 0,52 persen.

Sefangkan untuk Kota Probolinggo memiliki tingkat inflasi sebesar 0,51 persen, Malang dengan 0,5 persen, Jember dengan 0,48 persen, dan Bojonegoro dengan 0,39 persen.

Dengan adanya kenaikan harga komoditas, terutama bahan pangan, inflasi di Kota Madiun meningkat. Hal ini dapat berdampak negatif pada kehidupan masyarakat, terutama menjelang bulan Ramadhan.

“Oleh karena itu, perlu adanya langkah-langkah yang efektif untuk mengendalikan inflasi dan menjaga stabilitas harga komoditas di Kota Madiun,” pungkas Abdul Azis. (dk/aden)

Share and Enjoy !

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *