Tim Juri Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2023 Mulai Mengadakan Penjurian

NASIONAL981 Dilihat

Diagram Kota SurabayaPanitia penyelenggara mulai mengadakan penjurian terhadap karya yang masuk untuk memperebutkan Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2023 sejak 8 Desember.

“Tujuh orang juri senior dengan latar belakang jurnalistik sudah siap bertugas,“ kata Ketua Panitia Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2023 Rita Sri Hastuti, dalam siaran pers yang diterima diagramkota.com, Senin (11/12/23).

Ketujuh orang yang menjadi juri Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2023 ialah Wina Armada Sukardi (wartawan, kolektor lukisan/karikatur), Jimmy Silalahi (ombudsman media, mantan anggota Dewan Pers), Artini Soeparmo (wartawan, Dosen LSPR).

Juga ada Kabul Budiono (wartawan, senior di RRI), Priyambodo RH (wartawan, ombudsman media, Pengurus Lembaga Pers Dokter Soetomo/LPDS), Tagor Siagian (wartawan foto, dosen) dan Merdi Sofansyah (wartawan, pengamat media sosial).

Baca Juga :  Menteri Perdagangan Lepas Ekspor 14 Kontainer Produk PT Sekar Laut ke Eropa dan Amerika

Panitia membuka tujuh kategori untuk Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2023, yaitu indepth reporting (liputan berkedalaman) media cetak, media siber, media televisi, dan radio.

Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2023 juga memiliki kategori untuk karya foto jurnalistik untuk media cetak dan media siber, karya karikatur opini untuk media cetak dan media siber dan karya jurnalistik video media sosial.

Untuk tahun ini, panitia mendapatkan sekitar 400 karya jurnalistik, yang terbanyak adalah kategori liputan berkedalaman untuk media siber.

Pengumuman pemenang Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2023 awal Januari 2024. Piala dan hadiah sebesar Rp35.000.000 akan diserahkan kepada pemenang pada Acara Puncak Hari Pers Nasional 2024, tanggal 9 Februari 2024, di Jakarta.

Baca Juga :  Menteri Perdagangan Lepas Ekspor 14 Kontainer Produk PT Sekar Laut ke Eropa dan Amerika

Tema Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2023 adalah “Merawat Semangat Kebangsaan dan Demokrasi“, diangkat dari kutipan Djamaluddin Gelar Datuk Maradjo Sutan Adinegoro pada 1953.

Tema tersebut sangat relevan dengan persoalan bangsa hingga kini, tidak semata berkaitan dengan politik, tapi bisa lebih luas lagi, bahkan termasuk juga budaya.

Adinegoro yang bernama lengkap Djamaluddin Gelar Datuk Maradjo Sutan, dikenal sebagai perintis jurnalistik Indonesia. Pada era tersebut Adinegoro sudah menulis tentang pentingnya merawat semangat kebangsaan dan demokrasi.

Ketua Umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun mengatakan Anugerah Jurnalistik Adinegoro adalah apresiasi PWI untuk masyarakat pers yang bekerja dengan semangat profesionalisme.(dk/akha)

.

Share and Enjoy !

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *