Diagram Kota Mojokerto – Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari, mengajak seluruh masyarakat Kota Mojokerto khususnya para lurah, yang menjadi tonggak terbawah dalam pelayanan publik, untuk terus melakukan inovasi. Pasalnya, inovasi adalah jawaban atas tuntutan masyarakat yang begitu dinamis dan disruptif.
Mengutip laman Pemerintah Kota Mojokerto (29/11/2023), Wali Kota Mojokerto menyampaikan hal tersebut saat memberikan Anugerah Kampung Bersih Berbudaya Award Tahun 2023 di GOR Seni Mojopahit. Ini merupakan ajang apresiasi dan penyerahan penghargaan bagi kelurahan se-Kota Mojokerto yang telah mengikuti sejumlah kategori lomba.
“Dengan inovasi, kita akan mampu menyelesaikan apapun yang menjadi persoalan. Dengan inovasi kita akan mampu memberi solusi atas perubahan tuntutan zaman. Jangan pernah lelah untuk terus berinovasi,” tegas Ning Ita sapaan akrabnya.
Ning Ita mengapresiasi antusiasme warga dan masyarakat dari 18 kelurahan se-Kota Mojokerto yang telah berpartisipasi dalam mengikuti berbagai rangkaian perlombaan yang digelar Pemkot Mojokerto.
“Apresiasi saya kepada para lurah yg sudah menjadi penggerak di level terbawah, mewakili Pemkot Mojokerto, dalam mengajak masyarakat untuk berpola hidup bersih dan sehat, dan menjadi warga kota Mojokerto yang berbudaya,” tambahnya.
Adapun kategori yang dilombakan antara lain Kampung Terkompak dan Terfavorit, Juara Umum Kampung Bersih Berbudaya Tahun 2023, Kampung Terbersih, Kampung Pengelolaan Sampah terbaik, Kampung Terinovasi Produk Pengolahan Sampah, Kampung Berbudaya Terbaik, Yel-yel Gempur Rokok Ilegal Terbaik, serta Tari Jingle Kota Mojokerto Terbaik.
Ia pun menyerahkan berbagai penghargaan lain dari rangkaian Mojospirit Festival, antara lain Festival Golden Memorist, Fashion show kategori remaja dan dewasa, serta Festival Hadrah Banjari Putra dan Festival Sholawat Putri.
Melalui berbagai ajang lomba tersebut, Ning Ita mengajak masyarakat Kota Mojokerto untuk senantiasa menunjukkan semangat menjadi daerah yang terbaik di berbagai bidang, meskipun dikenal sebagai daerah tingkat dua terkecil di Jawa Timur.
“Maka kita harus tunjukkan semangat kita, menjadi daerah yang kecil, namun memiliki daya saing yang tertinggi di antara daerah-daerah lain se-Indonesia,” terang Ning Ita.(dk*)