Ritual Penunjukan Anak Agung Ngurah Wira Bima Wikrama Sebagai Tetua Puri Agung Denpasar

DAERAH1121 Dilihat

Diagram Kota Denpasar – Ritual pewintenan (pembersihan diri dan penunjukan) Anak Agung Ngurah Wira Bima Wikrama selaku penglingsir (tetua) puri digelar di Puri Agung Denpasar, Bali.

Anak Agung Ngurah Wira Bima Wikrama ditunjuk selaku tetua untuk mengisi kekosongan setelah Raja Denpasar IX Ida Tjokorda Ngurah Jambe Pemecutan telah meninggal dunia pada 18 Februari 2023 lalu.

AA Ngurah Gede Dharmayuda dari Puri Belaluan Denpasar selaku juru bicara yang mewakili semua puri di Denpasar mengatakan, penunjukan penglingsir ini didasarkan pada putra pertama dari raja sebelumnya.

“Upacara pewintenan yaitu suatu rangkaian upacara membersihkan diri sebelum dikukuhkan menjadi penglingsir atau tetua di Puri Agung Denpasar,” ujar Darmayuda Rabu (22/11/23).

Baca Juga :  JEEF 2024 Resmi Dibuka: Ajang UMKM dan Ekonomi Kreatif Lokal Unjuk Gigi!

Ritual pewintenan Anak Agung Ngurah Wira Bima Wikrama (Turah Bima) bertempat di Pura Pedharman Agung Ksatria Denpasar yang dipuput (dipimpin) oleh Ida Pedanda Gede Sari Arimbawa dari Griya Tegal Denpasar.

Dengan pewintenan tersebut Anak Agung Ngurah Agung Wira Bima Wikrama menyandang nama baru yakni Ida Penglingsir Agung Putra Jambe Pemecutan.

Terkait apakah Turah Bima kemudian akan dikukuhkan sebagai Raja X Denpasar, Turah Dokter mengatakan peluang sangat terbuka, mengingat yang bersangkutan merupakan putra pertama dari almarhum Raja Denpasar IX Ida Tjokorda Ngurah Jambe Pemecutan, selaku penglingsir Puri Agung Denpasar.

“Penunjukan penglingsir ini merupakan tahapan awal supaya di Puri Agung Denpasar ini ada yang dituakan, dan Turah Bima inilah yang diberikan kepercayaan lewat pewintenan ini,” ujarnya.

Baca Juga :  PSLI XIV Siap Hadir di Surabaya: Lebih dari 130 Pelukis Tampilkan Karya Terbaik

Turah Bima ditandu dari Griya menuju Pura Pedharman Agung Ksatria Denpasar dengan iring-iringan baleganjur. Bahkan, masyarakat muslim Kampung Bugis Suwung ikut mengawal dalam iring-iringan menuju ritual pewintenan.

“Kami warga masyarakat Kampung Bugis Suwung ini punya irisan sejarah dengan Puri Agung Denpasar ini. Maka kami taat dan selalu hadir setiap ada upacara di Puri Agung Denpasar,” kata Toh Jaya, tokoh Muslim Kampung Bugis Suwung Denpasar.

Sebaliknya, kata dia, jika warga Muslim Kampung Bugis Suwung ada hajatan seperti Maulid Nabi Muhammad SAW pihak Puri Denpasar juga hadir seperti bagian keluarga besar.

Raja Denpasar IX Ida Tjokorda Ngurah Jambe Pemecutan telah meninggal dunia pada 18 Februari 2023 dan sudah dilaksanakan prosesi pelebon (pembakaran jenazah) secara besar-besaran pada 21 Juni 2023 lalu. (dk/niluh ishanori)

Baca Juga :  Perumda Delta Tirta Sidoarjo Atasi Krisis Pasokan Air Bersih dari Sumber Umbulan

Share and Enjoy !

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *