Diagram Kota Surabaya – Bank Indonesia terus berupaya mendorong pemakaian sistem pembayaran dengan menggunakan QRIS. Begitupun terlihat dilakukan kantor perwakilan BI (KPwBI) Jatim di Kebun Binatang Surabaya (KBS) hari ini, Jumat (17/11)
Bekerjasama dengan PD Taman Satwa Surabaya dan Bank Rakyat Indonesia (BRI), giat yang ditajuk “Jatim QRIS Adventure and Experience (JARE)” menggelar promo cuma Rp. 78,- masuk KBS menggunakan QRIS, 17-19 November 2023.
Selain Chairul Anwar, Direktur Utama PD Taman Satwa KBS, hadir dalam pembukaan tersebut, Perwakilan KPwBI Jatim Bandoe Widiarto (Deputi KPw BI Jatim), Nasirwan (Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan I OJK Regional IV), Setyarta (Regional CEO Bank Rakyat Indonesia) serta perwakilan dari Pemkot Surabaya Agus Imam Sonhaji (Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Surabaya).
Selaku tuan rumah, Dirut PD Taman Satwa Chairul Anwar, mengapresiasi langkah Bank Indonesia bersama BRI yang ikut berperan memajukan KBS dalam hal fasilitasi transaksi keuangan digital.
“Kami merasa QRIS ini adalah suatu kebutuhan jaman yang sudah tidak bisa terelakkan. Dan perkembangannya sekarang untuk kegiatan Cashless KBS untuk pembelian tiket semakin meningkat, ” Ungkap Chairul.
“Meski masih kesulitan mengedukasi pengunjung terutama dari daerah, tapi prosentase nya meningkat terus hingga hampir mencapai 60 persen pembelian tiket oleh pengunjung menggunakan QRIS, ” sebutnya.
KBS, terang Chairul merupakan salah satu lembaga konservasi dengan konsep modern zoo. Mengikuti jaman dan investasi pengembangan dalam 3 kategori sukses yaitu sukses konservasi, sukses edukasi dan sukses rekreasi.
Mewakili Kepala KPwBI Jatim, Bandoe Widiarto memuji Chairul Anwar yang telah berhasil menjadikan KBS maju seperti saat ini.
“Tahun kemarin, pengunjung KBS mencapai lebih dari 2 juta orang, Mudah-mudahan tahun ini bisa lebih,” puji Banoe.
Terkait kegiatan JARE, menurut Banoe merupakan ikhtiar dalam meningkatkatkan dan mendorong digitalisasi khususnya dalam hal pembayaran sekaligus peringatan HUT Pemprov Jatim yang ke-78.
“Dengan adanya QRIS diharapkan sistem pembayaran berjalan dengan sehat dan lebih kompetitif, ” ungkap Banoe.
Deputy kepala BI Jatim ini juga menjelaskan bahwa Bank Indonesia telah membangun sistem BI Fast yaitu sebuah sistem transaksi retail tidak pernah tidur, beroperasi 24 jam dan 7 hari full, dengan biaya transaksi yang sangat murah.
“BI Fast disiapkan untuk transaksi retail yang murah, cepat tetapi aman, ‘” Ungkapnya.
QRIS sendiri, tahun ini ditarget 45juta pengguna dan sampai September kemarin sudah mencapai 42juta pengguna. “Ini menunjukkan bahwa QRIS sudah bisa diterima masyarakat, ” Ucap Banoe.
“Merchant nya juga sudah mencapai 29 juta, dan 12 persen diantaranya ada di Jawa Timur dan siap memfasilitasi masyarakat melakukan transaksi secara digital, ” Sebut nya kembali.
Dalam mendorong digitalisasi transaksi, masih kata Banoe, Bank Indonesia juga mendorong adanya elektronifikasi.
Ada 3 hal yang perlu didorong elektronifikasi yaitu, elektronifikasi transportasi, bantuan sosial dan transaksi Pemerintah Daerah.
“Saat ini, baik transportasi, bansos maupun transaksi di Pemda di Jawa Timur prosentase transaksi digitalnya sudah tinggi, ” Pungkasnya.
Disisi yang sama, Setyarta Regional CEO Bank Rakyat Indonesia mengungkapkan bahwa Perbankan sebagai pilar pembangunan terus berpartisipasi meramaikan pusat-pusat pertumbuhan perekonomian, salah satunya adalah tempat wisata Kebun Binatang Surabaya.
“Digitalisasi transaksi pembayaran, selain aman dan terkontrol, juga menghemat waktu, ” Terang Setyarta.
Ia juga mencontohkan digital pembayaran pada even-even besar yang dapat menjual tiket puluhan ribu hanya dalam waktu satu jam.
BRI kata Setyarta, akan selalu siap berkolaborasi dalam mengedukasi masyarakat sekaligus mengefisiensikan transaksi sehingga pertumbuhan perekonomian di Indonesia semakin tumbuh dan berdampak pada kesejahteraan masyarakat.
Dalam pembukaannya, giat tersebut diawali dengan Gowes berkeliling area kebun binatang dan ceremony pembayaran pembelian tiket menggunakan QRIS.
“Cepat, aman dan efisien, ” Ungkap Banoe Widiarto mengakhiri. (dk/nw)