Diagram Kota Salatiga – Pj Wali Kota Salatiga, Sinoeng Rachmadi, bersama Ketua DPRD Kota Salatiga, Dance Ishak Palit, membuka Festival Pasar Sitalang di Area Pasar Agrowisata Sitalang, Kauman Kidul, Salatiga, pada Sabtu (18/11/23) lalu.
Acara yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Salatiga ini tidak hanya menampilkan bazar jajanan, melainkan juga menampilkan Festival Memedi Sawah, Fashion Show Petani Millenial, Tari Rodhat Rosahaman, Drumblek, dan Band sebagai bagian dari hiburan.
Yayat Nurhayat, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, menjelaskan bahwa festival ini tidak hanya sebagai hiburan semata, tetapi juga bertujuan untuk menggalakkan partisipasi masyarakat dalam Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta seni kebudayaan.
“Festival Pasar Sitalang diselenggarakan dengan tujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian lingkungan sekitar dan merangsang kreativitas POKDARWIS Sitalang,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Salatiga Dance Ishak Palit, menyoroti potensi wisata yang dapat dikembangkan di Sitalang agar menghasilkan dampak positif.
“Penting untuk mengembangkan Sitalang bukan hanya sebagai tempat penanaman dan pemanenan padi, tetapi juga sebagai destinasi yang memiliki daya tarik unik, sehingga pengunjung tidak hanya datang sekali,” ujarnya.
Dance berharap pengunjung dapat datang kembali dan mengajak orang lain untuk mengunjunginya. Dengan begitu, kita dapat menunjukkan kepada para wisatawan, bahwa Sitalang merupakan destinasi agrowisata terbaik.
Sementara Pj Wali Kota Salatiga Sinoeng Rachmadi berharap agar kerjasama ini dapat terus ditingkatkan pada acara-acara mendatang, tidak hanya dengan pihak-pihak lokal, tetapi juga dengan pihak-pihak nasional.
“Kami akan terus berkembang, melibatkan bukan hanya pihak pemerintah, tetapi juga melibatkan teman-teman di luar lingkungan pemerintahan,” kata Sinoeng.
“Semoga kegiatan ini dapat mencapai sinergi yang lebih baik lagi dengan pihak-pihak dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan mungkin dapat memperkuat pemberdayaan seperti model balkondes yang ada di Borobudur,” jelas Sinoeng. (dk/chandra wiji)