Diagram Kota Blitar : Negara kita sudah terlanjur menetapkan bahwa semua aturan yang menentukan nasib bangsa adalah ditangan Presiden dan Dewan Perwakilan Rakyat Dan ketetapan itu masih berlaku sampai sekarang, belum berubah.
Selagi ketetapan itu berlaku, maka kita harus terus berjuang agar jabatan-jabatan tersebut diisi oleh orang-orang yang cerdas dan amanah, orang-orang yang berbuat hanya demi rakyat, bangsa dan negara.
Mereka yang rakus, tidak amanah dan tidak pro rakyat, saat ini sedang berlomba-lomba mengisi jabatan tersebut dengan segala cara, bahkan nyawa rakyat jadi tidak berharga bagi mereka.
Maka adalah hal yang merugikan jika kita malah memilih untuk golput. Golput hanya akan menambah peluang bagi mereka yang tidak amanah tadi, untuk mengisi kursi jabatan penting yang menentukan nasib bangsa dan negara ini ke depan.
Setuju dengan quote ini, bahwa “Memilih dalam pemilu untuk situasi dan kondisi kini, utamanya bukan untuk memilih yang terbaik, tapi untuk mencegah yang terburuk berkuasa”.
Kita tidak ada pilihan yang sempurna sesuai harapan saat ini, namun kita bisa memilih pasangan yang mudharatnya lebih kecil, sebagai upaya kita dalam berjuang untuk perubahan menjadi lebih baik.
Jika memilih golput, artinya kita tidak melakukan usaha untuk perubahan, sedangkan Allah perintahkan kita untuk berusaha jika ingin Allah merubah nasib kita.
Apalagi pengalaman yang lalu, kertas suara yang tidak digunakan si pemilik sah, diduga disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Dalam Islam, kita diajarkan untuk mengikuti petunjuk ulama yang baik, jika kita ragu atau bingung dalam memutuskan sesuatu urusan. Para Ulama kita telah melakukan pertemuan, hasil ijtima Ulama telah memutuskan pilihan untuk umat.
Sekarang kembali kepada diri, yakinkan hati bahwa apa yang kita lakukan sudah benar,karena mengikuti petunjuk dan perintah Allah SWT. Apapun hasilnya nanti, kalaupun kita kembali dikhianati.
Kalaupun pilihan kita tidak menang. Kita telah menang karena telah berusaha dan berjuang. Niat baik kita yang sudah berusaha merubah nasib bangsa telah dicatat, insya Allah akan menjadi amalan baik dan akan mendapat balasan di hari khiamat kelak.
Aku melaksanakan kewajibanku, memutuskan pilihanku, semua karena Allah saja. “Tetap katakan benar jika itu benar, katakan itu salah, jika memang salah”. Karena mendukung itu bukan berarti harus kehilangan akal sehat.
Bukan menang yang utama, tapi cara kita berjuang yang dinilai Allah SWT. Biarlah hasil menjadi keputusan Allah saja. Kemenangan sesungguhnya adalah bagaimana kita bisa berlaku benar.
Semoga Allah beri kita pemimpin yang cerdas, sholeh, hebat dan amanah, yang membawa bangsa dan negara ini menjadi aman damai dan sejahtera. Salam Perubahan. (dk/akha)
*Mahsus Zaenal Arief, seorang Caleg dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Blitar Dapil VI, meliputi Kecamatan Binangun, Wates, Panggungrejo dan Kecamatan Sutojayan.