Ketua Komisi A: Maraknya Toko Kelontong 24 Jam dan Warkop Modal Besar Ancam UMKM Surabaya

LEGISLATIF1113 Dilihat

Diagram Kota SurabayaKetua Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni menyoroti fenomena maraknya toko kelontong yang buka 24 jam dan masifnya investasi arus modal besar ke sektor usaha warung kopi (Warkop) di Kota Surabaya.

Fathoni menduga, maraknya toko kelontong di Surabaya dengan strategi bisnis yang berdempetan seperti minimarket terdapat pengusaha besar di belakangnya. Hal ini mengancam keberadaan toko kelontong rakyat yang selama ini menjadi penopang ekonomi masyarakat kecil.

“Kami menduga itu berkaitan dengan arus modal besar yang masuk ke sektor mikro kita,” tegas Fathoni di Gedung DPRD Surabaya, Senin (13/11).

Fathoni menjelaskan, bila pemkot mendiamkan fenomena ini, maka toko-toko kelontong yang dikelola rakyat untuk mencari makan akan kalah dalam iklim persaingan usaha.

“Bila kemudian itu harus modal besar, ya dia harus berusaha sesuai dengan jumlah modalnya, jangan masuk ke sektor yang paling riil, nanti toko kelontong rumahan lambat laun akan tutup,” beber Fathoni.

Selain toko kelontong, Fathoni juga menyoroti masifnya investasi arus modal besar ke sektor usaha Warkop di Kota Surabaya. Hal ini juga mengancam keberadaan Warkop rakyat yang selama ini dikelola perseorangan.

Fathoni mengaku telah menerima aduan dari paguyuban pedagang Warkop di Surabaya. Paguyuban tersebut mengeluhkan adanya dua merek Warkop yang menggunakan kamuflase Warkop-warkop di jalan protokol. Warkop-warkop tersebut memiliki modal besar dan beroperasi selama 24 jam.

“Dari pengamatan empiris saya, ada dua merek warung kopi itu yang ada hampir di berbagai jalan protokol di Kota Surabaya,” terang Fathoni.

Fathoni menilai, pemain besar seperti ini seharusnya masuk ke industri Cafe, bukan ke sektor Warkop. Hal ini karena Warkop rakyat selama ini telah berjasa kepada pemkot menggerakkan ekonomi riil di kota Surabaya.

“Dua hal itu saya berharap, Pemkot memberikan langkah yang strategis demi melindungi pelaku UMKM kita yang selama ini sudah berjasa kepada pemkot menggerakkan ekonomi riil di kota Surabaya,” pungkas Arif Fathoni. (dk/nw)

Share and Enjoy !

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *