Diagram Kota Surabaya – Calon legislatif Dapil V DPRD Kota Surabaya dari Partai Golkar Ferlix Prasetya, melakukan penertiban Alat Peraga Sosialisasi (APS) yang mirip Alat Peraga Kampanye (APK) milik dirinya secara mandiri, Rabu (22/11/2023) malam.
Ferlix Prasetya mengatakan, pembongkaran itu dilakukan setelah mendapat teguran dari Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Surabaya. Dan sebagai bentuk kepatuhan dan taat aturan sesuai dengan Perda Tibum dan PKPU nomor 15 tahun 2023.
“Malam ini saya dan tim melakukan pembongkaran baliho dan banner di perempatan Wiyung dan di sepanjang Jalan Raya Wiyung, melakukan pembongkaran APS sendiri, sebagai bentuk menghormati kebijakan yang telah dikeluarkan oleh KPU,” jelas Ferlix.
Ferlix menyebut, sejak dari pagi tadi tim rumah pemenangan bergerak untuk melakukan pembongkaran dan diharapkan jangan sampai ada yang terlewati.
“Aturan adalah aturan, yang wajib kita taati, saya sebagai rakyat yang kebetulan menjadi Caleg DPRD Kota Surabaya Dapil V, tentu harus memberikan contoh yang baik,” terangnya saat dikonfirmasi diagramkota.
Ferlix beralasan, pembongkaran yang dilakukan oleh timnya bukan semata karena dirinya yang akan melaju sebagai wakil rakyat, namun lebih kepada melaksanakan hak dan kewajiban sebagai seorang warga negara.
“Bukan saya mencari simpati, bukan itu, tapi sejak kecil saya sudah dididik oleh orang tua saya untuk disiplin, hingga berkat didikan itu saya bisa menjadi seperti sekarang ini,” tegasnya.
Ferlix menjelaskan tentang misinya dalam mencalonkan diri sebagai wakil rakyat yaitu ingin memajukan Kota Surabaya. Ia ingin menciptakan suasana kehidupan yang berimbang di Kota Pahlawan ini.
“Tentu ketika rakyat mempercayakan saya sebagai wakil mereka, maka saya harus benar-benar menjadi wakil mereka, terlepas dari semua keterbatasan saya sebagai manusia, pastinya mempunyai kekurangan dan kelebihan,” tandasnya.
“Tapi saya memandang ini bukan semata-mata soal kalah menang, tapi lebih pada upaya berlomba menuju kebaikan. Kontestasi untuk kebaikan masa depan bangsa melalui sistem demokrasi yang kita anut. Karena yang kita adu adalah visi, ide, gagasan bagaimana Surabaya ini kita bangun kedepan,” pungkas Ferlix. (dk/akha)