Rakor Lintas Sektoral Penanganan dan Pencegahan TPPO, Jatim Dukung Pemberantasan Perdagangan Manusia

PEMERINTAHAN891 Dilihat

Diagram Kota Surabaya – Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) gelar Rapat Koordinasi (Rakor) Lintas Sektoral, bersama para stakeholder, atau instansi pemerintahan yang berwenang, di Hotel Bumi Surabaya, Jumat (17/11/2023).

Rakor yang berlangsung selama dua hari tersebut, membahas tentang Penanganan Dan Pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) Pekerja Migran Indonesia di Bandara Internasional Juanda, Jawa Timur.

Para peserta adalah perwakilan dari instansi yang berwenang terhadap pekerja migran Indonesia dan lintas batas wilayah negara di Jawa Timur, seperti, Pemda Jatim, Polrestabes Surabaya, Bea Cukai, KKP, Kantor Otoritas Bandar Udara, Angkasa Pura, TNI Angkatan Laut, Migrant Care, dan lain sebagainya.

Direktur Pelindungan Dan Pemberdayaan Kawasan Asia Dan Afrika BP2MI, Brigjen Pol. Suyanto, mengungkapkan secara umum, fakta dan modus yang kerap terjadi dalam praktik TPPO.

“Banyak calon korban penempatan kerja nonprosedural mengira hanya bekal paspor saja dapat berangkat bekerja ke luar negeri, padahal tiap-tiap negara, punya aturan dan persyaratan kerja yang berbeda. Contohnya persyaratan visa kerja, kontrak kerja, sertifikasi keahlian, dan sebagainya. Hal ini yang tidak dipahami oleh banyak Calon Pekerja Migran Indonesia,” ujar Suyanto.

Berkaca pada kasus perekrutan Pekerja Migran Indonesia oleh Myanmar, Kamboja, dan negara lainnya, yang mana para anak bangsa dieksploitasi sebagai scammer, Suyanto menyatakan bahwa penyelamatan mereka, sebagai Pekerja Migran Indonesia nonprosedural di tiap-tiap negara juga berbeda.

Menurut Suyanto, Kepolisian bisa meminta bantuan Interpol di satu negara luar, tapi untuk meminta bantuan di negara lain yang tidak punya hubungan bilateral dengan Indonesia, penyelamatan sulit dilakukan. Terlebih jika negara tersebut dalam kondisi konflik dan dikuasai militan bersenjata.

“Maka dari itu, pencegahan TPPO di dalam negeri juga tidak kalah penting daripada penyelamatannya. Saya berharap, ketika keluar dari ruangan ini, kita semua mampu implementasikan pencegahan TPPO, khususnya di gerbang keluar-masuk luar negeri di Bandara Juanda,” tuturnya.

Share and Enjoy !

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *