Setelah Melewati Adegan Drama Tawar-Menawar Dengan Petugas Bea Cukai, Stafsus Kemenkeu Minta Maaf.

Hiburan, SERBA-SERBI1107 Dilihat

Diagram Kota Surabaya – Setelah viralnya curhatan penyanyi Fatimah Zahratunnisa di medsos yang menceritakan pengalaman yang tidak menyenangkan yang dialaminya dengan pegawai Bea Cukai, pada tahun 2015 lalu.

Hal itu tentu menjadi sorotan masyarakat karena Bea Cukai kali ini sangat disorot akibat banyaknya kasus pejabat yang kerap pamer harta.

Seorang warga Indonesia bernama Fatimah Zahratunnisa mencuitnya keluhannya di aplikasi Twitter yang saling berinteraksi dengan akun Twitter resmi Bea Cukai.

Melalui perwakilan Staf khusus Menteri Keuangan, Prastowo Yustinus langsung menanggapi dan mengucapkan permohonan maafnya kepada Fatimah Zahratunnisa.

“Mbak @zahratunnisaf, mewakili Kemenkeu, kami memohon maaf secara tulus atas ketidaknyamanan yang terjadi. Kami sungguh berempati dan menyesalkan kejadian ini,” ucapnya.

“Doa kami mbak Zahra semakin sukses. Kami berkomitmen untuk terus melakukan perbaikan pelayanan,” tambahnya.

Viral di medsos, diceritakan pada sekitar tahun 2015 lalu, Fatimah Zahratunnisa menjuarai sebuah lomba kontes menyanyi di Televisi Jepang.

Fatimah Zahratunnisa mendapatkan sebuah hadiah berupa piala yang dikirimkan melalui pesawat karena ukuran piala tersebut cukup besar.

Setibanya piala itu ke Indonesia, justru pihak dari petugas Bea Cukai memberikan syarat pengambilan piala dengan memberikan uang sebesar Rp4 juta.

Fatimah harus melewati drama untuk bisa membawa pulang pialanya tersebut. Dia kemudian menunjukkan beberapa bukti seperti video pertunjukan kontes menyanyi tersebut.

Selain itu dirinya juga masih disuruh untuk menyanyi di depan para pegawai tersebut. Untuk membuktikan kebenaran bahwa dirinya bisa bernyanyi.

“Tapi ya meskipun mereka akhirnya percaya aku menang lomba, masih ditanya lagi “kamu ada uang berapa sekarang? Bisa bayar berapa?”. Wah kacau emosi banget hadiah sendiri masa disuruh bayar? Aku jawab “5000 buat ongkos naik angkot pulang!” tegasnya.

Setelah melewati adegan drama tawar-menawar dirinya dengan petugas Bea Cukai, akhirnya ia pun bisa membawa piala tersebut dengan gratis.

Fatimah menampik tudingan netizen yang menyebutnya mengarang cerita. Peristiwa itu benar-benar terjadi sesuai yang ia alami.

“Masih ada yang bilang ini cerita ngarang di platform lain. Benaran ya keluarga sampe kaget kamu beli apa dari luar negeri sampe pajaknya Rp 4,8 juta”, ujarnya.

“Saat itu aku masih 19-20 tahunan. Teman- dekat di kampus pun tahu karena habis dari Bea Cukai aku langsung ada kelas. Seharian aku ngomel-ngomel,” pungkas Fatimah.

Seperti dilansir dari situs resmi Unpad, Ica panggilan akrab Fatimah Zahratunnisa, tertarik mengikuti ajang ini karena dorongan teman-temannya ketika menjalani program pertukaran pelajar antar negara di Tenri University Jepang.

Sebelum terpilih sebagai semi finalis dan diundang datang ke Jepang, wanita asal Bandung ini mengikuti audisi melalui internet. Ia diminta untuk mengirimkan video ke acara tersebut.

Ica lolos ke babak 12 besar. Ia dihubungi oleh pihak penyelenggara pada Juli 2015 dan baru mengikuti proses menuju final di bulan September tahun 2015.

Final berlangsung pada 30 September 2015 dan Ica keluar sebagai pemenang. Wanita kelahiran 15 November 1994 itu mengalahkan 6.000 peserta lain dari seluruh dunia. (dk/akha)

Share and Enjoy !

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *