Arogansi Camat Tegalsari Tuai Kritikan Armuji dan Warga Setempat

DAERAH, PEMERINTAHAN9292 Dilihat

Diagram Kota SurabayaCamat Tegalsari Surabaya Kartika Indrayana dikritik Armuji dan warga setempat pada Sidak Lapangan yang dilakukan oleh wakil walikota Surabaya (Armuji, red) Sabtu (5/11/2022) di depan Masjid Al Hidayah Tegalsari Surabaya.

Warga menilai, camat Tegalsari memiliki sifat arogan karena tidak pernah koordinasi dan sowan kepada warg dan RW setempat sehingga terjadi miss komunikasi terkait rencana pembangunan pagar batas di halaman masjid Al Hidayah.

Ketua RW 05, Kasno Purwanto menyatakan selama ini tidak ada permasalahan dengan camat Tegalsari namun, sudah dua minggu ini mengusik tempat dan wilayah RW 05.

“Dia (Indra, red) tidak tahu permasalahan apa dan punya siapa karena tidak pernah koordinasi dengan kami seenaknya mau membangun pagar batas masjid padahal biasanya dipakai warga untuk sholat jumat. Ada orang jualan soto keliling (tidak menetap) juga tidak boleh jualan, dan ada mobil Pak Kapolda parkir untuk sholat saja difoto sehingga saya mengadu ke Pak Ery dan Pak Armuji untuk dilakukan sidak lapangan.” jelas Kasno.

Baca Juga :  PMII Jatim Kritisi Usulan PDIP: Polri Harus Tetap Independen

Warga hanya ingin camat tidak arogan agar sinergi antara camat dan RW bisa bekerja sama dengan baik dan saling koordinasi. “saya ingin warga hidup di kecamatan Tegalsari itu nyaman sehingga tidak ada cengkraman dan ketakutan.” imbuh Kasno.

Namun, ketika sidak lapangan Wakil Walikota Surabaya Armuji tak berhasil bertemu Camat Indra sehingga hanya menyampaikan pesan kepada supir Camat Indra.

” Sampaikan ke Camat Indra halaman masjid ini tolong jangan dipageri ini dipakai untuk jumatan jangan menimbulkan keresahan warga, beda agama boleh tapi harus menghargai. Sek camat kok semena-mena.” Ungkap Armuji kepada supir Camat Indra.

Politisi Senior PDI Perjuangan menyebutkan bahwa itu merupakan hal yang lumrah apabila dirinya bereaksi membantu warga masyarakat.

Baca Juga :  Menyambut 2 Dekade Solo Grand Mall, Banyak Performance Meriah di Atrium Utama. 

“ Apalagi sekelas RW yang didukung sejumlah tokoh masyarakat dan warga sekitar tentu memiliki alasan kuat , ini adalah bahan introspeksi bagi jajaran kecamatan tegalsari bahwa mereka adalah pelayan warga bukan pejabat yang harus dilayani”, tegas Armuji

Dirinya berpendapat agar setiap jakeran OPD pemerintah kota surabaya mampu membuka ruang komunikasi dengan masyarakat , terutama kecamatan dan kelurahan untuk memastikan terjaminnya pelaksanaan visi misi pembangunan kota surabaya.

“ harus paham karakter dan unggah ungguh , warga serta wilayah yang dipimpin berbeda – beda jadi mengedepankan pendekatan itu lebih penting ketimbang bergaya layaknya pejabat”, tandas Cak Ji. (dk/dms)

Share and Enjoy !

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *