Kunjungi Kampung Tempe Tenggilis , Wawali Armuji Sebut “Makanan Rakyat”

PERISTIWA DAERAH789 Dilihat

Diagram Kota Surabaya – Salah satu makanan favorit khas Indonesia adalah tempe. Makanan terbuat dari kedelai ini bisa diproduksi di hampir seluruh pelosok daerah. Tak terkecuali di Kota Pahlawan. Salah satu sentra produksi tempe terbesar di Surabaya ada di Tenggilis, tepatnya di Jalan Tenggilis Kauman.

Sebuah penanda dengan tulisan ‘Kampung Tempe’ di depan gang, sekaligus julukan bagi warga di Gang Buntu, ini ada puluhan perajin tempe. Saat pertama kali masuk kampung tempe, pengunjung disambut berbagai mural warna-warni. Mural itu menggambarkan tempe sebagai makanan favorit, tempe yang mendunia.

Ada sekitar 50 Pengrajin tempe yang memproduksi tempe maupun olahan lainnya . selain warga yang memproduksi aktif, ada juga para perajin musiman yang bikin olahan tempe jika ada pesanan banyak.

Baca Juga :  Peringatan Hari Kartini 2024: Momentum Pemprov Jatim Perkuat Peran Perempuan dalam Pembangunan

Wakil Walikota Surabaya Armuji mengunjungi kampung tempe sekaligus melihat langsung proses produksi mulai dari memasak , peragian hingga pengemasan . Didampingi Dinkopdagukm , Kecamatan dan Kelurahan Tenggilis Mejoyo.Rabu 20 Juli 2022

” Kampung tempe tenggilis merupakan salah satu ikon ekonomi kerakyatan di surabaya , harapannya yang namanya tempe nggilis bisa mendunia” , kata Armuji

Dirinya juga menyampaikan agar para pengrajin juga mampu menjawab kebutuhan zaman , termasuk pemasaran lewat teknologi Informasi . Cacake Arek Suroboyo juga sampat menemui pengrajin yang izinnya menggunakan SIUP.

” Seharusnya sudah pakai Nomor Induk Berusaha semua untuk mendukung kelengkapan berusaha dan memperluas jangkauan permodalan” , jawab Cak Ji

Terkait Tempe , Armuji mempunyai kenangan tersendiri dan menyebutnya sebagai makanan “Rakyat” . Sejak dari kecil tempe senantiasa menemaninya dan dinilai memiliki kandungan protein yang tinggi.

Baca Juga :  Sinergitas! KJRI Cape Town dan PWI Jatim Jalin Silaturahmi Secara Virtual

” Mulai dari masyrakat , pengusaha dan kalangan manapun pasti akrab dengan tempe ” , imbuhnya

Khozin ketua Rukun Tetangga setempat menyebutkan bahwa pengrajin telah memproduksi tempe secara turun temurun. Sehingga berharap agar Pemerintah kota Surabaya memberikan perhatian terhadap esksistensi pengrajin tempe di Tenggilis mejoyo.

Pada Kesempatan itu Wakil Walikota Surabaya juga membagikan bingkisan kepada Lansia yang termasuk dalam Masyrakat Berpenghasilan Rendah (MBR).(dk/dms)

Share and Enjoy !

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *