PD Muhammadiyah Surabaya Gelar Halal Bi Halal Kajian Jihad Budaya

PERISTIWA DAERAH978 Dilihat

Diagram Kota Surabaya – Masih dalam suasana lebaran, Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Krembangan Surabaya bekerja sama dengan Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surabaya menggelar Halal Bihalal dan Silaturrahmi yang dibalut dalam Kajian Pencerah oleh ustadz Tafsir, dengan tema Iedul Fitri dan Jihad Budaya di Aula AR Fachruddin lantai 4 SD Muhammadiyah 11 Surabaya, Kamis (26/5/2022).

Hadir dalam kegiatan tersebut seluruh pimpinan, AUM, Ortom, simpatisan, dan warga Muhammadiyah juga unsur muspika diantaranya dari Kecamatan Krembangan, Polres Tanjung Perak, Polsek Krembangan, Koramil Krembangan, Kelurahan Dupak, Kelurahan Morokrembangan, Kelurahan Perak Barat, dan Kelurahan Krembangan Selatan, juga dari LDII Krembangan, MUI Krembangan, RT/RW setempat, serta Kamtibmas atau Hansip.

Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Krembangan Surabaya, Sutikno menjelaskan, selama hampir tiga tahun PCM Krembangan tidak menyelenggarakan kegiatan, kini masyarakat bisa berkumpul kembali merayakan Idul Fitri. Pemerintah telah memberikan kelonggaran karena dua tahun terakhir tidak diperbolehkan mengingat masih tingginya angka penularan covid-19.

Baca Juga :  UNESA Peringkat 5 Nasional Subyek Oseanografi pada Scimago Institutions Ranking 2024

“Selain halal bihalal dan silaturrahmi, pihak PCM Krembangan juga memberikan penghargaan kepada 21 tokoh pergerakan di Krembangan kerena beliau adalah orang luar biasa selalu aktif di pergerakan, ada juga yang sudah meninggal namun bagi kami tetap memberikan manfaat, beliau mewarnai gerakan di tempatnya masing-masing”, terang Sutikno.

Masih dengan Sutikno, di Krembangan masih membutuhkan PPKM yaitu Perlu Pendakwah Komunitas Masif salah satunya anak jalanan yang diprakarsai oleh LKSA Rumah Pintar Matahari. Selain itu ada komunitas mantan-mantan atau eks PSK yang masih tetap berjalan hingga saat ini yang diagendakan dr Zuhro setiap Rabu kedua dan keempat di Masjid Al-Islam, serta juga ada masyarakat marginal yang dikelola oleh panti-panti.

Baca Juga :  UNESA Peringkat 5 Nasional Subyek Oseanografi pada Scimago Institutions Ranking 2024

Lanjut Sutikno, kegiatan Krembangan adalah pemberdayaan masyarakat yang mana berbeda dengan lainnya, misalnya program LKSA Rumah Pintar Matahari di kampung 1001 malam dengan dibantu Lurah dan LPMK.

“Banyak kegiatan dan program-program di Krembangan yang selalu berkesinambungan, karena kebersamaan yang ada di Krembangan, sehingga semua Amal Usaha Muhammadiyah saling menopang, dana dari seluruh AUM dan urunan yang menjadikan Krembangan besar,” tutup Sutikno.

Sementara itu, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya, H. Hamri Al Jauhari, dalam sambutannya memaparkan ada empat hal yang perlu dimiliki oleh warga Muhammadiyah yaitu, menjaga, memelihara, merawat, dan mengawasi Amal Usaha Muhammadiyah.

“Amal Usaha Muhammadiyah sangat banyak dan diminati untuk dilirik dan dikuasai, terutama masjid dan musala, oleh sebab itu harus kita jaga, dirawat supaya tidak kotor dan jangan dibiarkan asal jalan saja, namun juga harus diawasi dengan selalu sholat di masjid untuk semua pimpinannya baik ranting, cabang, maupun daerah,” pungkas Hamri. (dk/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *