Abdul Ghoni : Agama Pendorong Pemuda Berikan Sikap Yang Baik

BUDAYA1338 Dilihat

Diagram Kota Surabaya – Menjelang Rapat Kerja Cabang (Rakercab 2022) Pemuda Katolik Komisariat Cabang Kota Surabaya dibawah pimpinan Ketua Eric Aditya mengadakan Talkshow berjudul Talkshow “Beragama kok diatur, Lapo?” terkait topik Menjamin Moderasi Beragama di Kota Surabaya dipandu oleh dua Moderator Albert Othman (Kabid Organisasi PK Sub) dan Bli Made Sudhana (OKP Prada Jatim), Jumat 27 Mei 2022 malam.

Bertempat di Balai Paroki Santo Yakobus Lidah Kulon, Kec. Lakarsantri, hadir mengikuti diskusi, Kepala Kementerian Agama Kota Surabaya, Dr. H. Pardi, M.Pd.I, bersama Kepala Bakesbang Linmas dan Politik, Maria Theresia Ekawati Rahayu, SH, MH,

Hadir pula Anggota DPRD Kota Surabaya, Abdul Ghoni Mukhlas Niam, Ketua FKUB Kota Surabaya, Dr. Muhammad Yazid.

Dalam kesempatan tersebut, Dr. Pardi menyatakan, ada empat indikator moderasi beragama yang harus dijaga, yaitu ; Komitmen berbangsa dan bernegara, yaitu komitmen terhadap Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI harga mati dan undang undang dasar 1945; Toleransi dengan saling menghargai dan menghormati tanpa memandang suku, agama dan ras.

Baca Juga :  Merawat Bersama Kebudayaan Melalui Adeging Mangkunegaran ke-267

Kemudian juga mengedepankan sikap anti kekerasan, kapanpun, dimanapun, sebagai wujud anti radikalisme dan fanatik berlebihan terhadap ajaran agama, juga Menjaga tradisi dan budaya sebagai perekat kesatuan dan persatuan bangsa yang juga sebagai wujud saling menghargai perbedaan budaya diantara banyaknya suku bangsa yang ada di Indonesia.

Menurutnya, Talkshow ini juga sejalan dengan program Kementerian Agama Kota Surabaya yang dalam waktu dekat bersama dengan Pemkot Surabaya akan di launching, yaitu SUTO (Surabaya Toleransi), dimana tujuan adanya SUTO ini tidak lain untuk menjaga dan meningkatkan rasa toleransi yang ada di masyarakat Kota Surabaya pada khususnya, dan menangkis timbulnya faham radikalisme.

” SUTO ini nantinya beranggotakan unsur pemuda dari semua agama, disana mereka dapat berkegiatan bersama yang dapat memicu meningkatnya rasa toleransi tanpa memandang agama, suku maupun ras, ” Paparnya.

Baca Juga :  Merawat Bersama Kebudayaan Melalui Adeging Mangkunegaran ke-267

Selain itu juga, tahun 2022 dicanangkan sebagai tahun toleransi pemerintah yang “disponsori” Kementerian Agama belum sepenuhnya dipahami dengan baik oleh masyarakat.

Maka dari itu, sebagai wujud pemahaman kepada masyarakat, Kantor Kementerian Agama Kota Surabaya terus mendukung segala upaya peningkatan rasa toleransi antar sesama pemeluk agama agar dapat terciptanya kehidupan yang damai.

Sementara itu, Ketua Bamusi Surabaya Abdul Ghoni Muhklas Ni’am menyatakan bahwa, Beragama merupakan dasar dari dalam diri.

” Agama dapat menjadi pendorong bagi pemuda untuk memberikan sikap yang baik, ” Katanya.

“Agama juga dapat menjadi kontrol diri untuk berbuat baik, Rasa Kebhinekaan harus dikaji dengan serius, apabila dalam hal kebhinekaan perlu adanya regulasi maka DPRD akan membantu mendirect hal tersebut, ” Tambah Politisi PDI Perjuangan ini.

Baca Juga :  Merawat Bersama Kebudayaan Melalui Adeging Mangkunegaran ke-267

Mengenai moderasi dan regulasi, Ghoni menyatakan Apabila moderasi beragama ingin adanya sebuah regulasi harus ada kajian-kajian yang jelas agar bisa di direct.

“Pemerintah tidak bisa dan tidak boleh terlalu jauh menyampuri terkait agama. Ada batasan yang harus dijaga. Karena agama merupakan hak asasi tiap diri masyarakat, ” Tandas Abdul Ghoni.

Perlu diketahui,Yang hadir dalam acara talkshow tersebut dihadiri antara lain dari Pemuda OKP PMKRI & WKRI, PMII & KOPRI, Pemuda Muhamadiyah, Sapta Dharma & Puan Hayati, GMKI, GMNI & Sarinah, Majelis Budhayana Indonesia, Rumah Bhineka Muda, IMP, PGI Jatim, Masjid Cheng Ho Surabaya dan Pemuda Katolik KomCab Kabupaten Malang dan OKP-OKP lainnya.(dk/dms)

Share and Enjoy !

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *