Diagram kota – Pasca menjadi saksi bagi eks FPI Munarman. Kemudian dipecat sebagai salah satu komisaris di perusahaan BUMN. Ketua Jokowi Mania (Joman) Immanuel Ebenezer alias Noel berkelakuan aneh dan cenderung berseberangan dengan pemerintahan Presiden Jokowi.
Begitu mendengar Munarman divonis dan diputus hakim 3 tahun penjara, karena bersalah karena menyembunyikan informasi tentang tindak pidana terorisme.
Noel meminta meminta aparat Kepolisian untuk menangkap semua orang yang ada di panggung acara 212, termasuk pejabat negara yang satu panggung dengan Munarman.
Noel melanjutkan mulai Presiden dan para pejabatnya hadir. Seperti dikutip rmol.id “Ditangkapi aja itu banyak, termasuk saya. Orang yang tahu Munarman teroris, siapa yang terlibat dalam kejadian 212 di mana presiden dan pejabat negara satu panggung dengan Munarman dan Habib Rizieq, ditangkapi orang-orang itu, berapa banyak pejabat negara. Saat itu ada Pak Tito Kapolri,” tegasnya.
Seharusnya Noel sadar dan mendukung langkah Jokowi dalam membersihkan kelompok-kelompok yang kerap merongrong dan mengganggu ketertiban, dan ketentraman warga.
Pembubaran HTI dan FPI yang dilakukan Presiden Jokowi. Itu alarm bagi Noel untuk menghentikan langkahnya menjadi saksi bagi Munarman. Tapi ia malah terus bergegas masuk ke ruang sidang dan meminta jadi saksi bagi eks FPI Munarman.
Atritbut dan segala sematan yang melekat pada Noel perlahan mulai redup, luntur dan menghilang. Rekan-rekan sejawatnya di Joman pun sudah gerah dengan kehadirannya sebagai Ketum. Apalagi di lingkup aktivis 98, nama Noel, selain menjadi cibiran juga tak dianggap.
Karena ulahnya sendiri, lulusan USNI itu tak mungkin lagi seperjuangan bersama Jokowi. Tepatnya bukan lagi Joman, tapi bela Munarman alias Bemun.
Noel telah menorehkan peribahasa Karena Nila Setitik Rusak Susu Sebelanga dalam dirinya. (dk/red)