Diagram Kota Surabaya – Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti langsung meninjau Pasar Turi Baru, Selasa (22/3).atau sehari setelah dibuka Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Dalam Tinjauanya, Reni bertemu dan berbincang langsung dengan para pedagang yang ada di lantai 1. Tak hanya itu ia juga memborong barang pecah belah hingga baju.
“Saya hadir disini untuk memberikan support langsung kepada Pemkot Surabaya yang sudah memfasilitasi pedagang untuk berdagang kembali di Pasar Turi Baru,”kata Reni.
Bagi Reni Pasar Turi merupakan icon Surabaya yang tak bisa dilepaskan. Sebagai pusat grosir terbesar di Indonesia Timur, Ia optimistis Pasar Turi Baru ini bisa memberikan dampak Positif bagi kehidupan ekonomi Surabaya.
Bahkan beberapa kali ia ngobrol dengan para pedagang. Pedagang juga banyak berharap pasar legendaris itu kembali ramai seperti 15 tahun silam. “Tadi ngobrol dengan pedagang. Harapannya bisa kembali ramai lagi seperti masa kejayaan Pasar Turi dulu,”ujar Reni.
Reni menjelaskan bahwa selama ini Pemkot Surabaya sudah dapat mengurai permasalahan yang ada di pasar legendaris itu. Karena dengan keberadaan bangunan secara fisik yang ditempati oleh pedagang maka akan menjadi kepercayaan diri bagi pedagang maupun pembeli.
Dengan sistem bangun guna serah selama 30 tahun. Ia berharap pengelola atau menejemen Pasar Turi Baru ini bisa lebih baik.
“Bangunan Pasar Turi Baru ini asetnya milik Pemkot yang dikelola oleh swasta dengan sistem bangun guna serah. Artinya setelah 30 tahun aset ini bisa diserahkan ke Pemkot. Jadi saya harapkan pengelolaan ini bisa baik. Baik pengelola maupun pedagang juga sama-sama untung,”harapnya.
Reni juga menjelaskan ada beberapa kriteria pedagang yang bisa masuk. Yakni mereka yang sudah punya stand dan membeli stand otomatis sudah punya kunci. Kemudian yang belum punya stand karena tidak ada hak membeli (bukan korban kebakaran).
“Untuk pedagang lama ada harga khusus dan lebih murah. Dan pedagang lama diperkenankan masuk. Yang terpenting syaratnya bisa memenuhi,”jelasnya(dk/dms)
