Diagram Kota Surabaya – Pemerintah Kota Surabaya menganggarkan pembelian seragam sekolah sebesar Rp 21,154 milliar bagi 46.000 pelajar SD dan SMP se-Surabaya kategori miskin atau Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Pos anggaran tersebut ditetapkan di APBD Perubahan (APBD-P) 2021 dalam rapat paripurna DPRD Kota Surabaya, Rabu (29/9/2021).
Menanggapi hal tersebut, Reni Astuti, Wakil ketua DPRD Kota Surabaya berharap dalam pengadaan seragam tersebut nantinya mampu menggerakkan ekonomi kerakyatan.
“ Terkait dengan pengadaan kita juga mendorong. Saya kira angka Rp. 21 miliar inikan mampu menggerakkan ekonomi kerakyatan kota Surabaya ditengah masa pandami seperti ini “ ujar Politisi PKS ini, Rabu (29/09).
Oleh karena itu, Reni menambahkan bahwa dalam realisasinya nanti ia berharap sudah berupa produk jadi baju satu stel.
“ Pengadaan ini kan penambahan seragam. Diharapkan nanti tidak diberikan berupa kain dan harus berupa baju siap pakai “ tambahnya.
Oleh karena itu, lanjut Reni, Pemerintah Kota (Pemkot) harus segera menghimpun data berapa jumlah UMKM penjahit yang bisa untuk mengerjakan baju.
“ Untuk pengadaannya Pemkot harus segera menghimpun UMKM-UMKM penjahit yang bisa mengerjaan baju sekolah “ lanjut Reni.
Selain itu, Politisi PKS yang sering turun kemasyarakat ini menegaskan bahwa dengan penambahan seragam diharapkan masalah yang berkaitan dengan siswa MBR disuruh beli seragam sudah tidak ada lagi.
“ Dengan penambahan ini tidak ada alasan dan tidak ada lagi kita mendengar pengaduan atau informasi adanya siswa MBR yang diminta untuk membeli seragam “ tegasnya.
Masih kata Reni, kemudian terkait dengan siswa MBR di sekolah swasta pihaknya berharap ini juga tersentuh.
“ Jadi bicara tentang anak Surabaya sekolah itu sudah tidak lagi melihat sekolah negeri atau swasta. Kalau bicara seragam gratis bagi siswa MBR maka tidak melihat itu swasta atau negeri semua harus tersentuh “ pungkasnya.(dk/red-dms)