Diagram Kota Surabaya – Siswa yang tinggal di lingkungan eks lokalisasi Dolly membutuhkan dukungan semangat untuk bisa tumbuh kembang dengan baik. Terutama dalam kelangsungan menempuh pendidikan.
Maka, Menteri Sosial RI Tri Rismaharini memberikan perhatian khusus terhadap hal ini. Karena banyak anak-anak dari kawasan Dolly dan sekitarnya seperti Jarak, Putat, dan Girilaya yang bersekolah di SMPN 10 Surabaya.
Dan sebagian besar dari mereka berasal dari keluarga pra sejahtera. Selain itu, lingkungan sosial di lokalisasi, tentu berdampak serius terhadap tumbuh kembang mereka.
Hal tersebut menjadi dasar bagi Risma untuk memperioritaskan bantuan kepada mereka, berupa gadget yakni alat komunikasi canggih berjenis tablet sebanyak 105 unit, dengan nilai total Rp501.510.000.
“Saya mendahulukan dan memprioritaskan anak-anak dari kawasan Dolly untuk mendapatkan bantuan sosial. Bantuan ini kami harapkan bisa menyemangati mereka dalam menjalani pendidikan, khususnya di SMPN 10 Surabaya,” kata Risma, saat bertemu dengan para guru dan siswa SMPN 10 Surabaya (23/10).
Ia menambahkan, kondisi psikososial anak-anak yang tumbuh kembang di kawasan Dolly berbeda dengan daerah lain. Ibarat, jika daerah lain anak-anak memulai kehidupan dari titik nol, yang dari Kawasan Dolly memulai kehidupan dari titik minus.
Sehingga, bukan hal yang mudah untuk menumbuhkan optimisme mereka di kancah pendidikan.
“Kita tahulah seperti apa dulu Dolly. Tentu ini berdampak pada kondisi sosial anak-anak. Jika mereka di daerah lain memulai kehidupan dari titik nol, maka anak-anak Dolly dimulai dari minus. Perlu sentuhan, dukungan untuk mereka agar memiliki rasa percaya diri dan semangat menjadi sukses,” tambah mantan Walikota Surabaya.
Di hadapan siswa SMPN 10, Mensos juga memacu semangat mereka agar belajar giat, semangat dan yakin bisa sukses. Mensos Risma mencontohkan dirinya yang juga alumni SMPN 10 yang tetap semangat.
Meski pada eranya sering di-bully karena sekolahnya sering banjir dan berada di kawasan pinggiran.
“Kalian harus semangat dan jangan putus asa. Kalian harus bersyukur bisa bersekolah, karena di daerah lain untuk bisa sekolah harus bersusah payah menyeberangi sungai hingga menembus hutan. Jika kalian semangat maka semua cita-cita bisa tercapai dan pastinya akan bisa berprestasi,” jelasnya.(dk/red)