Reses,Ketua Komisi B Sosialisasikan E peken Bagi Pelaku UMKM

Uncategorized835 Dilihat

Diagram Kota Surabaya – Ketua Komisi B DPRD Kota Surabaya Luthfiyah menggelar Reses Masa Persidangan III tahun 2021,di Kelurahan Pacarkembang, Kecamatan Tambaksari, Minggu (17/10/2021). Bertempat di Bronggalan 2A, kegiatan tersebut dihadiri oleh perangkat RT RW dan tokoh masyarakat setempat.

Dalam paparannya, Politisi Gerindra tersebut menerangkan soal pemulihan ekonomi. Komisi B berjuang bersama dinas terkait membangkitkan ekonomi yang terpuruk dirundung pandemi selama hampir 2 tahun, demi pemulihan hidup masyarakat yang layak.

“Meski pandemi jangan berkecil hati, tetap aktif berikhtiar. Memang 2 tahun dirundung bencana yang tidak diinginkan sehingga banyak kehilangan orang yang kita cintai, sumber ekonomi, keceriaan, tapi tetap harus bangkit dan terus berupaya,” ujarnya.

Luthfiyah juga meminta pemerintah, melalui Dinas Koperasi Perekonomian dan Perdagangan, mendampingi para pelaku UMKM bisa mendapatkan bantuan dan pendampingan. Ia juga menjelaskan, kalau mempunyai produk tapi belum terjamah bisa didaftarkan menjadi binaan.

“Silahkan membawa contoh produk. Setelah itu akan diberi arahan supaya kualitas produk lebih baik. Serta ditingkatkan dan diajari cara pengemasan, pemasaran dan permodalan. Kalau sudah resmi pendampingan maka dicarikan permodalannya,” jelasnya.

Selain itu, lanjut Luthfiyah, pihaknya  mengundang Satgas Linmas, Satpol PP supaya lebih humanis dan persuasif dalam menjalankan tugasnya menegakkan protokol kesehatan.

Komisi B memberikan masukan bahwa jangan sampai cara mengingatkan pelaku usaha dengan kekerasan.

“Kalau bisa justru dibantu. Akhirnya ada cerita bahwa petugas Satpol PP membawa bantuan sembako untuk diserahkan ke toko atau pedagang yang masih buka di luar jam malam,” ungkapnya.

“Kami mewakili rakyat juga minta masyarakat taat hukum. Aparat selama ini menjalankan tugas berhadapan masyarakat dengan sebaik – baiknya. Mudah – mudahan ini sudah membaik dan perekonomian kembali normal seperti dulu,” imbuhnya.

Dirinya juga menuturkan, dalam kondisi pandemi, pendapatan Pemkot mengalami penurunan. Kalau misal ada usulan yang belum terealisasi mohon dimaklumi. Mengingat, APBD senilai Rp 10 triliun ini direfocusing dan diarahkan ke kesehatan.

Apalagi, kata Luthfiyah, banyak dana diserap dibuat rumah sakit darurat. Kemudian, tenaga medis direkrut. Apalagi imbasnya tak sedikit sektor yang terpuruk. Sehingga lewat Jaring Aspirasi, ia minta masukan untuk dicatat dan saya perjuangkan.

“Semua pertanyaan atau masukan kami jaring biar tahu kondisi dan kemauan masyarakat. Tentunya terealisasi apabila dana mencukupi dan tidak melanggar,” katanya.

Luthfiyah membeberkan, Pemkot membuat terobosan aplikasi bernama E Peken. Melalui aplikasi itu, nanti dicarikan akses bagi umkm dalam mempromosikan produknya. Ditambah dengan kebijakan Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, mewajibkan ASN membeli produk buatan UMKM.

“Jadi nanti dibantu kalau belum ada izin supaya tercantum dan terdaftar. Dibantu pemasaran juga. Yang jelas saya berjanji akan mengawal aspirasi ini untuk dicatat sebagai laporan, dan dirapatkan bersama anggota lainnya” tandasnya.(dk/red-dms)

Share and Enjoy !

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *