Diagram Kota BanyuwangiKab – Hari Aksara Internasional Provinsi Jawa Timur yang terpusat di Banyuwangi. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa hadir langsung membuka acara tersebut. Dan mengajak semua stakeholder untuk memperhatikan literasi digital. Hal ini sebagaimana tema acara yang bertajuk literasi digital berbasis kearifan lokal.
“Saat ini tantangan kita adalah literasi digital. Bagaimana menumbuhkan digital skill, digital ethic, digital cultural, sampai digital safety,” terang Khofifah, Hotel El Royal, Sabtu (30/10/2021).
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi siap menjadi daerah yang melek digital dengan menjalankan digitalisasi segala lini. Bahkan juga, siap sukseskan gerakan literasi digital yang sinergis dengan percepatan pembangunan kota-kota cerdas atau smart city dalam merespon revolusi industri 4.0.
“Banyuwangi telah lama menerapkan smart city dalam program Smart Kampung, karena sasaran kami adalah kampung-kampung di pelosok desa. Kami berbeda dengan yang sifatnya kota karena kami kabupaten jadi lebih ke smart kampung,” beber Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani.
Ini merupakan ikhtiar meningkatkan infrastruktur
teknologi informasi, sekaligus meningkatkan kapasitas
SDM di masyarakat terutama di desa-desa.
Pihaknya berupaya menguatkan literasi digital, terutama di pelosok desa melalui penguatan 7 dimensi smart kampung:
pelayanan publik berasis TIK, pelayanan
kesehatan, pelayanan
pendidikan, pemberdayaam lokal, penanggulangan kemiskinan, infomasi publik, dan tata kelola pemerintahan.
“Kami bersyukur bahwa Banyuwangi sudah mendapat apresiasi, antara lain Banyuwangi masuk sebagai anggota The ASEAN Smart Cities Network. Selain itu juga
penghargaan,” katanya.
Selain itu, juga penghargaan Gerakan Menuju 100 Smart City pada 2017 dan tahun 2019. Banyuwangi juga meraih penghargaan layanan publik digital atau Innovative Government Award (IGA), dan Smart Nation Award (ISNA) tahun 2020 dalam kategori smart society berupa inovasi penggunaan TIK dalam penanganan dampak sosial pandemi Covid-19. Ini untuk mempercepat verfikasi penerima bansos.
Menurut Ipuk, literasi digital termasuk sebuah keniscayaan. Pihaknya terus mendorong
UMKM untuk adaptif terdapat perubahan, sebab yang tidak berubah pasti akan tertinggal. Ia juga memfasilitasi UMKM untuk masuk atau menembus ekosistem digital.
“Saya rasa peluangnya masih terbuka lebar, karena Kemenkop UMKM merilis saat ini baru 10,25 juta UMKM atau sekitar 16 persen dari UMKM Indonesia yang terhubung dengan ekosistem digital. Ini meningkat dari tahun lalu yang hanya 13 persen atau 8,3 juta
pelaku UMKM yang masuk ekosistem digital,” jlentrehnya.
Sekedar informasi, Peringatan Hari Aksara Internasional ini merupakan rangkaian kegiatan Pemprov
Jatim selama dua hari, Jumat – Sabtu (29-30/10/2021) di Banyuwangi. Dalam kunjungan kerja di Banyuwangi ini, turut hadir Wakil Gubernur Emil Dardak, Wakil
Ketua DPRD Jatim Sahat Tua Simanjuntak, bupati/walikota se-Jawa Timur, dan sejumlah jajaran OPD
Pemprov Jatim.(dk/red*)
Dilihat : 1,096