Berkunjung di Surabaya,PSI Maluku Inisiasi Pembangunan Rumah Singgah Untuk Warga Maluku

Uncategorized1147 Dilihat

Diagram Kota Surabaya – Kurangnya lapangan kerja di Maluku membuat banyak sekali anak muda di Maluku yg mencoba merantau mengadu nasib di Jawa. Salah satunya adalah Surabaya.

Ketua DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Maluku, Ronald Kneefel berkordinasi dengan sejumlah tokoh Maluku, untuk membangun Rumah Singgah khusus bagi warga Maluku yang ada di Surabaya.

“Kondisi Covid-19 banyak generasi muda Maluku bingung mau kemana,, lapangan kerja kurang, sehingga akhirnya banyak generasi muda Maluku merantau, seperti ke Jakarta dan Surabaya.” kata Renold, di Surabaya, Kamis (14/10).

Ia menegaskan, kedatangannya ke Kota Pahlawan, hanya minta dukungan terhadap sejumlah tokoh Maluku. Di samping itu, dia mengaku sudah melakukan kordinasi dengan PSI Surabaya dan PSI Jawa Timur.

Bahkan lanjut dia, sudah berkordinasi dengan anggota dewan PSI. “Kami menitipkan warga Maluku yang merantau di Surabaya,” ujar dia.

Untuk mewujudkan Rumah Singgah tersebut, ia sudah berkordinasi dengan sejumlah pengusaha, dan pihak lainnya. Sehingga nantinya, tempat tersebut bsia dimanfaatkam bagi anak anak Maluku yang ingin berkarya baik menuntut ilmu dan lainnya.

“Kami ingin membantu mereka, kami saat ini masih mengurus perizinannya.” ungkapnya.

Untuk merealisisakan itu, Renold mengaku segara akan mencari lahan. Dengan kordinasi dengan pihak donatur dan serta menyiapkan konsep lainnya.

“Sementara kami fokuskan dulu di Tandes dan Rungkut. Karena orang Maluku yang banyak disana, dan mereka sudah sukses.” paparnya.

Disinggung apakah pembangunan rumah singgah ini ada embel-embel politiknya? Ia membantah hal itu.

“Ini murni proyek kemanusia, kami ingin bergerak dibidang itu. Nanti ada pembinaan di rumah singgah, pelatihan sehingga warga Maluku bisa bersaing dan tidak kalah dengan yang lain.”

Warga Maluku terkenal dengan rasa persaudaraannya. Selain itu, lanjutnya. Orang Malu nekad, bondo nekad ke Jakarta akhirnya mereka sukses disana.

“(Mereka) bondo beli tiket ke Jakarta doang, dan mereka pada akhirnya sukses disana, karena apa? Karena faktor persaudaraannya.” tandas dia(dk/red-dms)

Share and Enjoy !

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *