Untuk Tingkatkan PAD, DPRD Desak Pemkot Segera Tunjuk pengelola THR Mall

Uncategorized706 Dilihat

Diagram Kota Surabaya – Wakil ketua DPRD Surabaya AH. Thony mendorong Pemerintah kota (Pemkot) agar berupaya keras meningkatkan PAD yang selama ini mengalami penurunan yang sangat tajam akibat Covid 19.

Untuk itu kita mendorong Pemkot melakukan langkah – langkah yang kreatif dan jangan sampai kebobolan terutama berkaitan masalah pengelolaan barang milik daerah.

Seperti revitalisasi pengelolaan memaksimalkan pendapatan melalui barang milik daerah gedung THR dan Taman Remaja yang ada di jalan Kusuma Bangsa Surabaya.

“Terkait THR, Pemkot wajib segera menunjuk siapa yang sanggup menjadi pengelola THR mall,” kata AH Thony ditemui di kantor DPRD Surabaya, Senin 20 September 2021.

Setelah ada pengelola, segera dilakukan perjanjian dengan para pedagang dengan ketentuan-ketentuan yang termaktub di dalam perda nomor 1 tahun 2020 seperti di pasal 49.

Baca Juga :  Pemerintah Akhirnya Mencabut Pembatasan Barang Bawaan PMI dari Luar Negeri

Disitu jelas diatur bahwa pengelolaan harus diawali perjanjian kerjasama yang dituangkan dan ditandatangani kedua belah pihak diatas materai.

” THR adalah aset pemerintah daerah, kalau tidak ada kesepakatan antara pengelola dan pedagang, maka bisa menjadi masalah di kemudian hari,” ungkap Thony.

Kalau terkait pengelolaan THR tidak segera ditindaklanjuti, Pemkot bisa dituduh menelantarkan aset Pemerintah. Dan jika Aset pemerintah digunakan orang lain secara sepihak, maka akan menimbulkan kerugian.

Dalam hal ini, Thony mengaku sudah menyampaikan kepada Sekda kota Surabaya saat rapat bersama Dinas Pengelolaan Bangunan dan Tanah, bahwa masalah THR ini wajib diseriusi supaya Revitalisasi bangunan yang sudah diserahkan kepada Pemkot ini lebih maksimal.

Baca Juga :  Dianggap Merugi, Pimpinan Dewan kembali Soroti THR Mall Surabaya

Thony mengusulkan, Pemkot sementara bisa membentuk UPT yang khusus mengurusi THR, karena kedepan ada Dinas Kebudayaan.

” Dinas kebudayaan, dan dikelola UPT pariwisata. Kemudian kalau ada orientasi bisnis bisa saja dibentuk BUMD,” katanya.

Jadi, potensi kebudayaan di Surabaya sangat besar, seperti Pentas-pentas seni, barang lelang, produk seni. Satu lukisa saja bisa berharga miliaran rupiah.

” Dengan adanya Anatomi organisasi, di THR akan menjadi pusat kajian dan pengembangan kebudayaan,” tandas Thony mengakhiri. (dk/red-dms)

Share and Enjoy !

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *