Diagram Kota Surabaya – Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan DPRD Surabaya, Abdul Ghoni Mukhlas Niam S.Pd.I mendatangi SMPN 54 Surabaya pada hari, Rabu (08/09/2021).
Tujuan kedatangannya kali ini adalah untuk menindaklanjuti adanya laporan wali murid terkait pembelian seragam Mitra Warga oleh pihak sekolah.
Setelah mendapat informasi tersebut, Ghoni mendatangi SMPN yang berlokasi di Jalan Kyai Tambak Deres, Bulak, Surabaya itu. Dia langsung meminta klarifikasi Kepala SMPN 54 Surabaya Nur Qomariyah.
Dari sekitar 45 siswa yang terdaftar dalam program mitra warga, 19 di antaranya disebut telah membayar paket seragam sekolah itu yang di banderol senilai 1.600.000.
“Harusnya pihak sekolah paham betul, terkait peraturan-peraturan yang sudah ditetapkan itu. Bahwasanya mitra warga, kami di DPRD sudah mengalokasikan anggaran. Kalau seperti ini kan dobel anggaran. Makanya saya berharap, saya memastikan di sini itu, tidak terjadi hal-hal seperti itu lagi,” papar Ghoni kepada DiagramKota.com, Rabu (8/9/2021).
Saat ditemui, pihak sekolah menyebut jika itu adalah kelalaian mereka. Mereka juga menyampaikan jika uang itu telah dikembalikan, meski belum menyeluruh.
“Di sini mitra warga ada 45, sudah membeli 19. Itukan perwali sudah bulan Oktober, seharusnya ini sudah berjalan secara utuh, paling tidak SMPN 54 bisa memberikan teladan untuk sekolah-sekolah yang lain,
Selain itu Ghoni juga memeriksa langsung ke koperasi untuk melihat seragam-seragam yang ternyata memang sudah di masukkan ke beberapa karung besar. Ia juga sempat membaca spanduk yang terlihat di depan koperasi. Imbuhnya
Sementara itu ,Nur Qomariyah selaku Kepala Sekolah SMP 54, di hadapan politisi Muda PDIP Kota Surabaya dengan nada penuh harap meminta maaf kepada Ghoni, Siswa dan walimurid yang terlanjur memberi seragam.
Ia mengatakan, Di sekolah yang dipimpinnya, siswa-siswi yang masuk data mitra warga berjumlah 45 siswa. “Yang sudah beli 19 siswa, tapi sudah kita kembalikan,” jelasnya.
Dari 19 siswa yang sudah beli saat ini tinggal 2 siswa yang belum dikembalikan. “Hari ini, saya akan kerumahnya (dua siswa) untuk mengembalikan uangnya 100 persen, seragamnya tidak kita ambil,” pungkasnya.(dk/red-dms)