Jam Malam Kendor, Walikota Eri: Pedagang Berjualan, Ekonomi Jalan

Uncategorized551 Dilihat

Diagram Kota Surabaya – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan dengan diperbolehkannya para pedagang berjualan hingga pukul 24.00 WIB menunjukkan sudah waktunya ekonomi di Kota Pahlawan bergerak.

”Geliat roda perekonomian di Kota Surabaya mulai meningkat seiring dengan melandainya kasus Covid-19,” kata Eri Cahyadi seperti dilansir dari Antara di Surabaya, Kamis 23 September 2021..

Kondisi itu, lanjut dia, diikuti sejumlah pelonggaran. Salah satunya pelonggaran jam operasional usaha yang tercantum dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 43 Tahun 2021 tentang PPKM.

Untuk itu, lanjut dia, pihaknya menyampaikan ke petugas Satpol PP dan Linmas baik di pusat maupun kecamatan untuk mengawasi kegiatan usaha warga sesuai dengan protokol kesehatan. Jadi, bukan menutup usaha para pedagang, tapi menjaga protokol kesehatan.

Menurut dia, untuk memastikan ekonomi di Kota Pahlawan tetap stabil, yang bisa menjaga adalah warganya sendiri. Jangan sampai pelonggaran itu, membuat masyarakat abai dan mengakibatkan kasus Covid-19 kembali meningkat.

”Ini waktunya ekonomi bergerak. Kalau ekonomi gerak, yang bisa menjaga warganya sendiri. Jadi masker dipakai, kalau aturan meja makan diisi dua, ya diisi dua. Ini yang kami jaga sambil sosialisasi kepada semuanya baik yang beli atau yang jualan,” ujar Eri.

Wali kota mengaku senang ketika para pedagang di Surabaya ramai pembeli. Sebab, itu artinya geliat perekonomian di berjalan. Namun, para pedagang harus mengutamakan protokol kesehatan.

”Kalau ekonomi jalan, yang makan itu banyak. Senang. Soalnya ekonomi bergerak. Tapi jaga prokes, jaga jaraknya, ini yang akan kami tekankan,” ucap Eri.

Petugas di lapangan fungsinya untuk mengawasi dan mengingatkan protokol kesehatan. Keberadaan mereka, bukan untuk menutup para pedagang.

Eri juga berpesan agar mengedepankan sikap persuasif ketika menemui pelanggaran prokes. ”Jangan pernah mengingatkan pakai marah dan emosi. Karena bagaimana itu warga Kota Surabaya yang butuh makan dan ekonominya gerak. Warga tolong dijaga dengan pakai masker,” tutur Eri.

Wali kota menambahkan, pemerintah harus menggunakan pendekatan persuasif ketika menjumpai pelanggaran prokes. Jangan sampai, ketika petugas menemui keramaian pedagang, kemudian langsung diobrak dan dilarang berjualan.

”Sudah waktunya ekonomi bangkit. Jangan sampai tidak boleh jualan, ditutup semuanya,” katanya. (dk/red)

Share and Enjoy !

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *