Tangkal Virus Covid-19, Penuhi Gizi dan Nutrisi Pada Anak

Uncategorized647 Dilihat

Diagram Kota Jakarta – Untuk meningkatkan imunitas sehingga memiliki daya tahan terhadap penyebaran virus Covid-19 yang sedang mewabah saat ini, sangat dibutuhkan pemenuhan makanan bergizi bagi anak sebagai salah satu kelompok yang rentan terpapar.

Anak merupakan generasi emas penerus masa depan bangsa yang harus dilindungi, oleh karena itu Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) mengajak seluruh anak sebagai pelopor dan pelapor yang tergabung dalam Forum Anak untuk menyosialisasikan terkait pentingnya pemenuhan makanan bergizi bagi anak kepada teman-teman sebayanya maupun kepada para orangtua, dan masyarakat di lingkungannya.

“Pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia termasuk Indonesia saat ini turut mempengaruhi kualitas kehidupan anak kita, salah satunya dalam hal pemenuhan makanan bergizi. Hal ini sangat penting karena kekurangan gizi turut menghambat kualitas tumbuh kembang anak.

Untuk itu, cara strategis adalah dengan membagikan informasi dan ilmu kepada anak dan para orangtua terkait pemenuhan makanan bergizi gizi terutama untuk meningkatkan imunitas anak di masa pandemi ini,” ungkap Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak Kemen PPPA, Agustina Erni dalam acara Webinar Bincang Ahli dan Kelas Inspirasi Anak (BAKIAK) Serial 3 dengan tema ‘Tangkal Virus dengan Cukup Nutrisi dan Makanan Bergizi’.

Erni menambahkan untuk mendukung hal tersebut pentingnya mengoptimalkan peran Forum Anak dan Forum Keluarga sebagai pelopor dan pelapor di daerahnya masing-masing. “Mari kita saling bergandengan tangan memberikan dukungan terhadap pentingnya perlindungan dan pemenuhan hak anak untuk mewujudkan Indonesia Layak Anak (IDOLA) 2030,” tambah Erni.

Sementara itu, Asisten Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak atas Kesehatan dan Pendidikan Kemen PPPA sekaligus Ketua Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI), Entos Zainal mengungkapkan berbagai permasalahan pada tumbuh kembang anak seperti isu stunting, disebabkan karena anak mengalami kekurangan gizi kronis terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) anak.

Hal terpenting untuk mencegah anak mengalami stunting yaitu dengan memastikan dalam 1.000 hari pertama kehidupannya, anak terpenuhi kebutuhan gizinya secara optimal, mulai dari masih di dalam kandungan, setelah dilahirkan, saat tumbuh dan berkembang, hingga menginjak usia 2 (dua ) tahun.

“Kita harus memastikan ibu hamil maupun anak yang dikandungnya mendapatkan pemenuhan gizi yang baik. Stunting akan menyebabkan anak mengalami gagal tumbuh, mengalami hambatan kognitif dan motorik, hingga gangguan metabolik,” jelas Entos.

Entos juga menambahkan pentingnya pemberian ASI eksklusif untuk mencegah stunting. Mengingat ASI memiliki kandungan yang sangat baik dalam pemenuhan gizi anak secara optimal dan meningkatkan imunitas anak.

“Untuk mendukung pemenuhan gizi secara optimal dalam 1.000 hari pertama kehidupan anak yang dimulai sejak dalam kandungan, maka sangat penting memastikan ibu hamil terpenuhi gizinya dengan mengonsumsi protein, asam folat, kalsium, serta berbagai vitamin dan mineral yang didapat dari buah dan sayuran. Kandungan dalam berbagai makanan tersebut sangat dibutuhkan bagi perkembangan dan pertumbuhan sel-sel otak, otot, tulang, dan saraf janin, serta baik untuk proses adaptasi pada tubuh ibu hamil terhadap perubahan yang terjadi,” terang Entos.

Lebih lanjut, Entos menuturkan bahwa dengan gizi yang baik, maka sistem kekebalan akan lebih kuat sehingga turut memberikan perlindungan ekstra bagi tubuh. “Mari kita fokus mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan menerapkan perilaku hidup sehat demi melindungi diri dari berbagai ancaman penyakit,” pungkas Entos

Sementara itu, Direktur Pengawasan Pangan Risiko Tinggi dan Teknologi Baru BPOM, Ema Setyawati mengungkapkan bahwa tubuh harus dalam kondisi baik dan tidak kekurangan gizi untuk dapat menangkal virus.

“Hal ini dapat terwujud jika kita mengonsumsi pangan yang aman, bermutu, dan bergizi. Untuk itu, anak-anakku kalian adalah generasi emas masa depan bangsa. Selain belajar dengan baik, cerdaslah dalam memilih makanan untuk dikonsumsi. Pastikan bahan pangan tersebut aman, bermutu dan bergizi karena hal ini merupakan salah satu pondasi agar tubuh kalian tetap sehat dalam membawa bangsa ini menjadi tangguh dan dapat berdiri sama tinggi dengan bangsa lain nantinya,” tegas Ema.

Pada acara ini, perwakilan Forum Anak Provinsi Sulawesi Selatan, Nabila menceritakan berbagai praktik baik yang telah dilakukan anak-anak Forum Anak di wilayahnya, khususnya dalam menyosialisasikan kepada masyarakat akan pentingnya pencegahan stunting melalui pemenuhan gizi terutama di masa pandemi Covid-19.

“Kami menyadari anak sebagai generasi penerus bangsa merupakan kelompok yang paling rentan terpapar Covid-19. Untuk itu, kami sebagai bagian dari Forum Anak Sulawesi Selatan yang menjadi agen 2P (Pelopor dan Pelapor) berupaya memberikan pemahaman kepada teman-teman maupun para orangtua terkait pentingnya memberikan gizi yang cukup pada anak di masa pandemi ini, karena menerapkan protokol kesehatan saja tidak cukup,” tutur Nabila.

Nabila menambahkan sejak awal pandemi, Forum Anak Sulawesi Selatan telah mengatur strategi untuk mengatasi pandemi Covid-19, dimana permasalahan gizi menjadi isu yang diperhatikan di Sulawesi Selatan. Untuk itu, melalui Gerakan Sulawesi Selatan Anti Stunting (Gasing), Forum Anak Provinsi Sulawesi Selatan telah memberikan perhatian khusus dalam menangani isu stunting. Mengingat angka anak yang menderita stunting di Sulawesi Selatan mencapai 151.390 anak.

“Melalui gerakan ini, kami memberikan pemahaman kepada para orangtua dengan anak stunting, agar mereka memiliki bekal dan pemahaman dalam menangani persoalan stunting yang dihadapi. Untuk teman-teman Forum Anak di seluruh Indonesia, pastikan makanan yang kita konsumsi sudah mengandung gizi yang cukup. Selain itu, mari gunakan media sosial sebagai wadah berkreasi dan bertukar informasi positif terutama terkait pentingnya mengonsumsi makanan bergizi, agar kelak lahir generasi masa depan bangsa yang sehat, kreatif, dan inovatif,” tutup Nabila. (dk/red)

Share and Enjoy !

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *