Surabaya, Metrojatim.com – Kepada Sekretaris Komisi A DPRD Surabaya Budi Leksono, Ketua LPMK Kelurahan Peneleh kecamatan Genteng – Surabaya Totok Wijayanto mengusulkan agar Pemerintah kota (Pemkot) Surabaya melanjutkan pekerjaan Pendestrian diwilayahnya.
Ia menjelaskan, pekerjaan pendestrian tersebut terhenti dan hingga hari ini belum jelas kelanjutannya. ” Tinggal kira-kira 100 meter yang harus dilanjutkan pengerjaannya,” ujar Totok.
Menyikapi hal ini, Budi Leksono menyatakan akan segera menyusun aspirasi warga dalam pokok pikiran Dewan agar dapat disampaikan dalam rapat paripurna untuk segera ditindak lanjuti.
Wilayah Peneleh, menurut Legislator PDI Perjuangan ini, termasuk salah satu pemukiman tua di kota Surabaya.
” Disini sarat dengan bangunan Cagar Budaya seperti makam kuno Tokoh-tokoh Belanda. Bahkan peninggalan sejarah jaman Majapahit juga ada disini yaitu Lawang Seketeng dan Sumur Jobong,” terang Budi Leksono disela giat resesnya bersama warga RW05 Kelurahan Peneleh kecamatan Genteng, Sabtu (1/5/21)
Anggota Dewan 2 periode ini menerangkan bahwa diwilayah ini juga terdapat bangunan bersejarah yaitu sebuah rumah tempat kelahiran dan masa kecil proklamator bangsa Indonesia, Ir. Soekarno sekaligus terdapat makam mbah Pitono yang merupakan guru ngaji bung karno.
” Jadi sudah menjadi kewajiban pemerintah kota untuk menjadikan wilayah ini indah untuk dipandang sehingga dapat menjadi destinasi wisata yang layak untuk dikunjungi baik wisatawan lokal maupun mancanegara,” katanya.
Selain terkait pembangunan fisik, warga Peneleh juga memberikan banyak usulan sekaligus keluhan. Diantaranya terkait bidang kesehatan, bantuan sosial, zonasi PPDB dll.
Sebagai wakil rakyat, Budi Leksono berjanji akan selalu memperjuangkan kepentingan masyarakat.
” Biarpun bukan penentu kebijakan, kami di DPRD akan memperjuangkan hak-hak masyarakat. Semua aspirasi dan keluhan masyarakat akan segera kami sampaikan kepada dinas-dinas terkait. Harapannya, segera dapat ditindak lanjuti dan direalisasikan demi kepentingan masyarakat Surabaya,” tukasnya. (bas)