GBT 22 Juta/jam, Persebaya Cari Tempat Lain

Olah Raga611 Dilihat

Surabaya, Metrojatim.com – GBT 22 Juta/jam, manajemen Persebaya Surabaya mengaku keberatan atas tingginya kenaikan tarif sewa Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) yang tertuang dalam Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) kota Surabaya. Dalam draf Raperda yang baru, Pemkot Surabaya melalui Dinas pemuda dan olahraga mematok tarif Rp 444.632.000.00 per hari. padahal di Perda 13 tahun 2010 sebelumnya tarif hanya Rp. 30 juta untuk setiap pertandingan.

“Biasanya kami menggelar setiap pertandingan hanya membayar Rp 30 juta, tapi dalam draf raperda, retribusinya naik menjadi Rp 444 juta per hari. Untuk tarif per jam, pemkot mematok Rp 22 juta,” ujar Ram Surahman Sekretaris Persebaya yang hadir dalam rapat koordinasi Panitia Khusus (Pansus) Raperda restribusi Komisi B DPRD kota Surabaya, Senin (19/4/21)

“Kalau angka tersebut di gedok , pasti akan memberatkan. Alternatifnya kami akan menghitung kemampuan, apakah kami bisa memakai stadion dengan harga yang segitu atau kami lebih rasional untuk mencari stadion lain,” kata cak Ram sapaannya.

Apabila Persebaya tetap bermain di GBT, Ram Surahman memastikan akan ada kenaikan untuk harga tiket penonton. ” Yang biasanya 50 dan 100 ribu, nantinya mungkin bisa menjadi berkali-kali lipat,” tegasnya.

Baca juga : Menu Rame-Rame Surabaya Suites Hotel Jadi Pilihan Bukber

Terkait penghasilan, Ram menjelaskan bahwa dalam sekali pertandingan. Penghasilan kotor Persebaya bisa 1 miliar. Dan sekitar 1,3 miliar kalau ada pertandingan Big match seperti dengan Arema, Persija atau Persib.

“Saran kami, Pemkot dan DPRD Surabaya sebaiknya studi banding ke Stadion Sri wedari Solo. Yang sama-sama akan terpakai untuk pertandingan Piala Dunia,” tambah Cak Ram.

GBT 22 Juta/jam, Kadipora : Tim Apraisal Yang Menilai

Sementara itu, dalam rapat Pansus di ruang Komisi B DPRD Kota Surabaya tersebut. Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Surabaya, Afghani Wardana mengungkapkan, masalah tarif sewa stadion sudah merupakan penilaian yang dilakukan oleh tim appraisal.

“Terkait dengan besarannya ini kan tadi saya sudah menyampaikan. Bahwa kami punya tim appraisal yang menilai terkait dengan masalah sewa dan sebagainya,” ujar Afghani.

Sayangnya, usai rapat Kadispora Afghani Wardana bersama Kabag hukum Pemkot Surabaya Ira Turtisilowati enggan dimintai konfirmasinya.

Kepada media, ketua Pansus restribusi Mahfudz berharap Pemkot Surabaya akan keringanan mengenai tarif sewa stadion.

” Bagaimanapun, Persebaya adalah kebanggaan arek-arek Suroboyo. Akan tetapi, bukan hanya masalah kebanggaan, tapi juga dampak ekonomi dengan adanya pertandingan Persebaya,” cakap Mahfudz.

Sekretaris Komisi B ini berjanji, selepas ini akan melakukan rapat internal Komisi untuk mencari solusi yang terbaik. (bas)

Share and Enjoy !

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *