Ketua RT : Silang Sengkarut Informasi Kebijakan Untuk Warga Ber-KTP Surabaya

Uncategorized498 Dilihat

Surabaya, Metrojatim.com – Terkait banyak beredar hoaks broadcast berantai dengan berbagai macam bentuk menyebar di grup-grup WhatsApp dan sosial media lainya, sungguh sangat menyesatkan. Yang intinya, soal rekrutmen pekerjaan khusus warga yang ber-KTP Surabaya dan daftarnya di RT.

Ketua Rukun Tetangga (RT), Agung, mengatakan, tidak tahu apa yang sedang terjadi di lingkaran pemerintah saat ini. Sosialisasi kebijakan menjadi silang sengkarut. Padahal, itikad baik Pemkot Surabaya melalui kebijakan yang pro rakyat ini, merupakan terobosan luar biasa.

“Sebenernya saya apresiasi kebijakan ini. Tapi ya mbok itikad baik kebijakan pro rakyat ini komunikasikan dengan baik pula. Mosok yang satu (Walikota) masih memastikan dan menyampaikan progressnya Dinas Sosial sedang bekerja sama dengan Lurah, Camat dan RT/RW untuk mendata seluruh warga di kota Surabaya, sedangkan satunya (Wawali) lagi wes open rekrutmen polanya melalui RT setempat. Akhirnya, ya saya yang di geruduk warga podo daftar,” jlentreh RT di Kecamatan Tegalsari.

Baca Juga :  Optimalkan pelayanan publik, Pemkot Surabaya Lantik 63 Pejabat Baru

Baca juga : Pemkot Pastikan Hoaks Broadcast Rekrutmen Pekerjaan Bagi Warga Surabaya

Dia menambahkan, di tengah kepanikan ekonomi masyarakat menghadapi pandemi Covid-19, banyak warga terancam penghasilan keluarganya. Bukan malah membuat gaduh masyarakat yang berharap perubahan dengan adanya pemimpin baru di Kota Pahlawan ini.

“Banyak warga yang menganggur dan terancam ekonomi keluarganya di tengah pandemi, kok malah bikin gaduh. Kebijakan ini ibarat gulo setrup, legi tapi nggarai watuk. Coba kalau pakai gula asli, yo gak watuk,” imbuhnya.

RT Jadi Tumbal Sengkarut Informasi Kebijakan

Sementara itu, masih kata Agung, tentu ini menjadi sebuah ironi di tengah hak setiap warga negara atas jaminan kepastian memperoleh pekerjaan dan penghasilan yang layak sebagaimana diamanatkan UUD 45 Pasal 27 ayat(2). Ketika, para Ketua RT jadi tumbal regulasi maupun kebijakan.

Baca Juga :  Terbaik! Pemkot Surabaya Cetak 1.150 Lansia Tangguh Selantang 2024

“Kebijakan pro rakyat yang baik ini, ayolah komunikasikan dan sosialisasikan yang baik. Bukan malah kami jadi tumbal digeruduk warga, soale podo butuh kerjoan. Sebab, menurut saya pemimpin sesungguhnya ya pak RT yang merupakan kepanjangan tangan dari Pemkot, karena bersentuhan langsung dengan warganya. Apik elek tetep oleh paido. Njenengan semua kan tinggal instruktif dan koordinatif,” pungkasnya. (red)

Share and Enjoy !

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *