Blitar, Mettrojatim.com – Puluhan sekolah TK, SD, dan SMP mulai melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM). Satgas COVID-19 berkeliling untuk memantau pelaksanaannya yang harus menerapkan prokes ketat.
Banyak hal ketika sekolah melakukan protokol kesehatan, seperti melewati drop zone. Siswa akan diperiksa suhu tubuhnya dan tangannya disemprot disinfektan. Kemudian masuk kelas, tiap meja terpasang sekat plastik. Dan tak lupa pihak sekolah telah menyediakan hand sanitizer dan face shield untuk dipakai selama proses belajar di kelas.
Camat Kepanjenkidul, Parminto bersama tiga pilar Satgas COVID-19 mengakui belum semua sekolah memberikan fasilitas serupa kepada siswanya. “Namun secara bertahap, sekolah yang sudah mendapatkan rekomendasi sekolah tatap muka bisa melengkapi fasilitas prokesnya,” ujarnya
Ia menambahkan, satgas kecamatan hanya memantau PTM untuk TK dan SD. Sedangkan Dindik memantau langsung PTM SMP. Untuk tahap pertama ini di Kecamatan Kepanjenkidul ada 6 TK dan 9 SD dalam pantauan.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Blitar, Syamsul Hadi mengatakan, pada sekolah tatap muka tahap pertama ini ada 63 lembaga pendidikan. Jumlah itu terdiri lembaga pendidikan TK sebanyak 20 sekolah, SD sebanyak 28 sekolah dan SMP sebanyak 15 sekolah yang tersebar di tiga kecamatan. Yakni Kepanjenkidul, Sananwetan, dan Sukorejo.
“Kami evaluasi dulu PTM tahap pertama ini, kemudian untuk menggelar PTM tahap kedua pada tanggal 29 pekan depan,” tegasnya.
Sekedaar informasi, Kota Blitar sendiri sampai saat ini masuk status zona oranye paparan Corona di Jawa Timur. Ada sebanyak 162 jumlah total sekolah dari TK, SD dan SMP yang berada di dalam Kota Blitar. Jika PTM SD tahap pertama untuk kelas 1 dan 4, maka untuk SMP hanya untuk kelas 7. Sedangkan TK, PTM tahap pertama hanya untuk kelas B. (boy)